AbstrakKesejahteraan merupakan hal penting yang menjadi perhatian semua negara di dunia, termasuk Indonesia. Kesejahteraan tidak hanya diukur secara material tetapi juga diukur secara rohani. Secara material, kesejahteraan diukur dari kekayaan yang dimiliki seseorang, kesehatan, gizi, pendidikan, aset, perumahan, dan hak-hak tertentu dalam masyarakat. Sedangkan secara rohani kesejahteraan diukur dari kebahagiaan yang dirasakan. Penelitian ini membahas penerapan model persamaan struktural untuk mengkaji keterkaitan antar indikator kesejahteraan di Provinsi Jawa Tengah. Model yang dibangun menempatkan pendidikan dan pekerjaan sebagai peubah laten eksogen, sedangkan kesejahteraan obyektif dan kesejahteraan subyektif sebagai peubah laten endogen. Data yang digunakan untuk mendukung analisis bersumber dari BPS, hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional KOR dan MSBP 2012, dengan ukuran sampel 6730 pengamatan. Hasil pemodelan didapat model yang cukup layak untuk menjelaskan keragaman data, yang ditunjukkan oleh nilai GFI 0.97, AGFI 0.96, RMSEA 0.039, dan RMSR 0.072. Hasil analisis menunjukkan pendidikan dan pekerjaan memiliki pengaruh langsung terhadap kesejahteraan obyektif dan pengaruh tak langsung terhadap kesejahteraan subyektif. Pengaruh pendidikan terhadap tingkat kesejahteraan lebih tinggi dibandingkan pengaruh pekerjaan.Kata kunci: peubah laten, indikator, maximum likelihood, GFI, AGFI, RMSEA, RMSR.
AbstractWelfare is an important thing that concerns all countries in the world, including Indonesia. Welfare is not only measured materially but also spiritually measured. Materially, welfare is measured by one 's wealth, health, nutrition, education, assets, housing, and certain rights in society. While spiritually well-being is measured by perceived happiness. This study discusses the application of the structural equation model to examine the relationship between welfare indicators in Central Java Province. The model-built places education and employment as exogenous latent variables, while objective well-being and subjective well-being are endogenous latent variables. The data used to support the analysis were sourced from BPS, the results of the 2012 KOR National Social Economic Survey and MSBP, with a sample size of 6730 observations. The modeling results obtained by the model are quite feasible to explain the diversity of data, which is indicated by the value of GFI 0.97, AGFI 0.96, RMSEA 0.039, and RMSR 0.072. The analysis shows that education and employment have a direct influence on objective well-being and an indirect effect on subjective well-being. The effect of education on the level of welfare is higher than the effect of work.