Berdasarkan perbandingan data Riskesdas 2013 dengan Riskesdas 2018, prevalensi penyakit degeneratif mengalami peningkatan pada beberapa tahun terakhir. Salah satu faktor pemicu utama timbulnya penyakit ini yaitu adanya radikal bebas pada tubuh manusia. Oleh karena itu, perlu adanya upaya untuk menangkal radikal bebas dalam tubuh manusia salah satunya dengan senyawa antioksidan. Antioksidan ini sebenarnya sudah tersedia secara alami dalam tubuh manusia, tetapi keberadaan antioksidan dalam tubuh manusia memilihi keterbatasan sehingga diperlukan asupan antioksidan dari luar. Salah satu tumbuhan yang secara empiris memiliki khasiat dan berpotensi sebagai sumber antioksidan yaitu bawang dayak. Penulisan artikel ini bertujuan untuk mengetahui kandungan fitokimia bawang dayak dan potensinya sebagai antioksidan. Adapun metode penulisan dilakukan dalam bentuk kajian literatur (literature review) dengan pencarian data menggunakan search engine seperti Google Scholar, ScienceDirect, PubMed, ResearchGate, serta penyedia jurnal ilmiah lainnya. Hasil kajian literatur menunjukan bahwa bawang dayak (Eleutherine palmifolia) memiliki beberapa kandungan fitokimia seperti flavonoid, polifenol, alkaloid, saponin, triterpenoid, glikosida, dan tanin. Selain itu, hasil pengujian in vitro dengan metode DPPH pada beberapa literatur menunjukkan bahwa bawang dayak memiliki aktivitas antioksidan yang tinggi. Hal tersebut tidak terlepas dari adanya kandungan flavonoid dan polifenol yang bertanggung jawab terhadap aktivitas antioksidan tersebut.