Jerawat merupakan penyakit kulit yang secara keseluruhan banyak dijumpai di usia remaja dan dewasa muda dan memiliki kejadian dengan perkiraan 75% pada remaja di dunia dan hampir 80% dari semua kalangan pernah menderita penyakit ini. Beberapa penyebab jerawat yaitu peningkatan produksi sebum dan inflamasi akibat Staphylococcus epidermidis. Penyakit ini dapat diatasi salah satunya menggunakan kemangi karena penelitian sebelumnya menemukan ekstrak etanol 96% herba kemangi mengandung senyawa alkaloid, flavonoid, polifenol/tannin, saponin dan steroid/triterpenoid. Penelitian ini bertujuan membandingkan aktivitas antibakteri ekstrak dan fraksi dari daun dan batang kemangi (Ocimum basilicum) terhadap Staphylococcus epidermidis. Daun dan batang kemangi diekstraksi secara maserasi menggunakan etanol 96%, ekstrak yang aktif antibakterinya kemudian difraksinasi menggunakan metode partisi cair-cair menjadi fraksi n-heksan, etil asetat dan air. Metode uji aktivitas antibakteri yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode difusi sumuran dan KLT-bioautografi. Hasil berdasarkan penelitian ini yaitu ekstrak daun kemangi memiliki diameter zona hambat sebesar 18,67 ± 0,29 mm pada loading ekstrak 25 mg/sumuran dan 17,83 ± 0,29 mm pada loading ekstrak 12,5 mg/sumuran sedangkan ekstrak batang kemangi tidak memiliki aktivitas antibakteri. Fraksi air merupakan fraksi aktif dari ekstrak etanol daun kemangi dengan diameter zona hambat 17 ± 0,5 mm pada loading fraksi 25 mg/sumuran. Hasil KLT-bioautografi dari fraksi air ekstrak etanol 96% daun kemangi yaitu terdapat zona hambat pada semua hasil elusi fraksi pada kromatogram meliputi Rf 0,14; 0,16; 0,2; 0,26; 0,3 dan 0,4 yang pada analisis KLT menunjukkan kandungan senyawa flavonoid, tannin, alkaloid, saponin.