2021
DOI: 10.36341/klinikal_sains.v9i2.1947
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Identifikasi IDENTIFIKASI TELUR NEMATODA USUS SOIL TRANSMITTED HELMINTH PADA FESES DAN KOTORAN KUKU PETANI SAWAH DI DESA MUNGGUR KECAMATAN MANYARAN WONOGIRI

Abstract: Soil Transmitted Helminth (STH) merupakan nematoda usus penyebab infeksi kecacingan yang ditularkan melalui tanah untuk perkembangan menjadi bentuk infektif. Spesies yang termasuk nematoda usus golongan STH yaitu Ascaris lumbricoides, Trichuris trichiura, Ancylostoma duodenale, Necator americanus dan Strongyloides stercoralis. Manusia dapat terinfeksi apabila tidak sengaja menelan telur cacing atau melalui penetrasi kulit akibat kontak langsung dengan tanah tanpa APD. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk me… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1

Citation Types

0
0
0
2

Year Published

2024
2024
2024
2024

Publication Types

Select...
1

Relationship

0
1

Authors

Journals

citations
Cited by 1 publication
(2 citation statements)
references
References 5 publications
0
0
0
2
Order By: Relevance
“…1) Pemeriksaan Makroskopis Pemeriksaan feses makroskopis diamati dengan memperhatikan konsistensi (keras, lunak, cair), warna (kuning, putih, hijau/hitam), dan tanda abnormal (bau tinja: amisatau bau busuk), lendir, darah, nanah, potongan jaringan, sisa makanan (lemak, serat-serat, sisa obat: zat bei, magnesium/barium) dan cacing (Wati, 2021).…”
Section: Pemeriksaan Telur Cacing Soil Transmitted Helmint (Sth)unclassified
See 1 more Smart Citation
“…1) Pemeriksaan Makroskopis Pemeriksaan feses makroskopis diamati dengan memperhatikan konsistensi (keras, lunak, cair), warna (kuning, putih, hijau/hitam), dan tanda abnormal (bau tinja: amisatau bau busuk), lendir, darah, nanah, potongan jaringan, sisa makanan (lemak, serat-serat, sisa obat: zat bei, magnesium/barium) dan cacing (Wati, 2021).…”
Section: Pemeriksaan Telur Cacing Soil Transmitted Helmint (Sth)unclassified
“…Ada beberapa tahapan kerja yaitu pertama pengambilan sampel dengan cara menggunakan sendok khusus atau spatula untuk mengambil feses kira-kira seukuran biji kurma, lalu dipindakan ke dalam wadah. Syarat pengumpulan sampel feses yaitu wadah sampel bersih yang terbuat dari kaca atau dari bahan lain yang tidak dapat ditembus seperti plastik, wadah harus bermulut lebar, tidak bercampur dengan air, feses seukuran biji kurma, dan pastikan penutup pot sampel tertutup dengan rapat (Wati, 2021). Selanjutnya dilakukan pengamatan secara makroskopis dengan memperhatikan konsistensi feses (keras, lunak, cair), warna (kuning, putih, hijau/hitam), dan tanda abnormal (bau feses: amis seperti ikan atau bau busuk), lendir, nanah, potongan jaringan dan sisa makanan.…”
Section: Hasil Dan Pembahasanunclassified