2022
DOI: 10.31602/jieom.v5i2.8629
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Identifikasi Kecacatan Produk Kerangka Bangunan Di Pt. Ravana Jaya Menggunakan Metode Fmea Dan Fta

Abstract: Perindustrian yang serba maju seperti sekarang menuntut seluruh perusahaan peka terhadap kualitas produknya. PT. Ravana Jaya merupakan industry manufaktur yang memproduksi kerangka bangunan. Produk dari PT. Ravana Jaya tersebut perlu adanya identifikasi menggunakan metode FMEA dan FTA dikarenakan adanya kecacatan pada produk kerangka bangunan diantaranya kerangka tidak sesuai ukuran, hasil las tidak rapi, dan cat besi mengelupas. FMEA bertujuan untuk mengetahui nilain RPN tertinggi melalui penyebaran kuisioner… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1
1

Citation Types

0
1
0
2

Year Published

2023
2023
2024
2024

Publication Types

Select...
3

Relationship

0
3

Authors

Journals

citations
Cited by 3 publications
(3 citation statements)
references
References 8 publications
0
1
0
2
Order By: Relevance
“…Maka dari itu perlu adanya usulan perbaikan untuk nilai RPN tertinggi. Usulan perbaikan yang dihasilkan dalam penelitian ini ialah dengan memberikan jam istirahat yang cukup kepada pekerja, dan memberikan pelatihan khusus kepada pekerja [11]. faktor penyebab kegagalan pada defect spatter ini yaitu, spek mesin las kurang bagus, pada proses pengelasan jarak elektroda dengan base metal terlalu jauh serta tempat dan material kotor dan berdebu, sehingga perusahaan harus segera melakukan perbaikan dengan cara melaksanakan pelatihan teori dan praktek terhadap setiap operator las / welder, serta melakukan perawatan dan pengecekan arus mesin las sebelum pengerjaan pengelasan.…”
Section: Kesalahan Desain 7 Korupsiunclassified
“…Maka dari itu perlu adanya usulan perbaikan untuk nilai RPN tertinggi. Usulan perbaikan yang dihasilkan dalam penelitian ini ialah dengan memberikan jam istirahat yang cukup kepada pekerja, dan memberikan pelatihan khusus kepada pekerja [11]. faktor penyebab kegagalan pada defect spatter ini yaitu, spek mesin las kurang bagus, pada proses pengelasan jarak elektroda dengan base metal terlalu jauh serta tempat dan material kotor dan berdebu, sehingga perusahaan harus segera melakukan perbaikan dengan cara melaksanakan pelatihan teori dan praktek terhadap setiap operator las / welder, serta melakukan perawatan dan pengecekan arus mesin las sebelum pengerjaan pengelasan.…”
Section: Kesalahan Desain 7 Korupsiunclassified
“…Keunggulan dari model tersebut yaitu, HOR merupakan pengembangan dari model Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) dan model House of Quality (HOQ). FMEA adalah sebuah metode untuk mengidentifikasi potensi kegagalan suatu produk maupun jasa dan mengambil suatu keputusan agar dapat melakukan tindak lanjut dengan tujuan mengurangi atau menghilangkan risiko kegagalan yang muncul (Luthfi & Irawan, 2012;Romadhoni et al, 2022). Pada model HOR, FMEA digunakan untuk mengkuantifikasikan risiko.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Defects in painting are results that do not meet the requirements of the predetermined standards. [15].…”
Section: Introductionmentioning
confidence: 99%