2016
DOI: 10.20895/infotel.v8i2.123
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Identifikasi Keterkaitan Variabel dan Prediksi Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi Jawa Barat Menggunakan Dynamic Bayesian Networks

Abstract: Abstrak -Indeks Pembangunan Manusia (IPM) adalah indeks yang menggambarkan kualitas pembangunan manusia di suatu daerah secara menyeluruh, yaitu sebagai konsekuensi logis dari aktivitas pembangunan di daerah tersebut. Membangun sebuah model prediksi tingkat IPM sangat dibutuhkan untuk mengetahui faktorfaktor apa saja yang berpengaruh dominan dan dijadikan sasaran fokus pengembangan dan perbaikan di daerah untuk dapat meningkatkan IPM. Penelitian ini menerapkan Dynamic Bayesian Networks (DBN) untuk memprediksi … Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1

Citation Types

0
0
0
3

Year Published

2017
2017
2020
2020

Publication Types

Select...
4

Relationship

1
3

Authors

Journals

citations
Cited by 4 publications
(3 citation statements)
references
References 3 publications
(5 reference statements)
0
0
0
3
Order By: Relevance
“…Dwi Maumere Putra dan Vita Ratnasari melakukan prediksi IPM provinsi jawa timur menggunakan metode regresi logistik ridge dengan menggunakan tiga variabel, yaitu angka kematian bayi, angka buta huruf, dan angka partisipasi sekolah dengan metode backward elimination [4]. Sementara itu Betha juga melakukan penelitian untuk prediksi ipm jawa barat dengan menggunakan algoritma dynamic bayesian networks dan mengukur keterkaitan antar variable yang terlibat didalamnya [5].…”
Section: 205unclassified
“…Dwi Maumere Putra dan Vita Ratnasari melakukan prediksi IPM provinsi jawa timur menggunakan metode regresi logistik ridge dengan menggunakan tiga variabel, yaitu angka kematian bayi, angka buta huruf, dan angka partisipasi sekolah dengan metode backward elimination [4]. Sementara itu Betha juga melakukan penelitian untuk prediksi ipm jawa barat dengan menggunakan algoritma dynamic bayesian networks dan mengukur keterkaitan antar variable yang terlibat didalamnya [5].…”
Section: 205unclassified
“…Data yang digunakan sebagian besar berupa numerik kontinu sehingga perlu dilakukan proses transformasi menjadi data kategori numerik. Peneliti menggunakan dua skenario untuk transformasi data yaitu, a) Skenario 1 : rata-rata sebagai batas, apabila nilai kurang dari rata-rata (mean) akan diberi angka 1 dan yang lebih dari rata-rata diberi angka 2 [8]. Setelah tahap pra-pemrosesan selesai, maka dilanjutkan tahap implementasi, yaitu menerapkan algoritma Bayesian Networks, yaitu melalui proses pembelajaran struktur dan pembelajaran parameter.…”
Section: Metode Penelitianunclassified
“…Kedua, para peneliti yang memosisikan IPM sebagai variabel dependen. Sebagai variabel terikat, beberapa peneliti Indonesia menunjukkan bahwa IPM dipengaruhi PDRB dan tenaga kerja (Hariwan & Swaningrum, 2015), pengeluaran pemerintah di sektor infrastruktur (Putra, 2017), belanja modal (Mirza, 2015;Sandri, Putri, & Dwirandra, 2016), rata-rata lama sekolah dan pengeluaran per kapita (Arthayanti, Srinadi, & Gandhiadi, 2017), jumlah penduduk (Sari & Priati, 2016), krisis ekonomi (Setiawan & Hakim, 2008), pendidikan (Maulana & Ariwibowo, 2013), pertumbuhan ekonomi (Hasbullah, Fauzi, Fatimah, Yuniarti, & Syarifudin, 2013;Mirza, 2015), dana alokasi khusus (Saputra & Rizki, 2014), desentralisasi fiskal dan investasi swasta (Pramartha & Dwirandra, 2018), gini ratio, pengeluaran non makanan per kapita, dan laju pertumbuhan ekonomi (Rustariyuni, 2014), total aset pemerintah daerah (Mangkunegara, 2015), rasio derajat desentralisasi fiskal dan keserasian belanja langsung (Harliyani & Haryadi, 2016), pengeluaran pemerintah di sektor pendidikan dan kesehatan (Astri, Nikensari, & W., 2013). Tetapi, sebagian peneliti menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi (Dwiyandari & Badera, 2018), tingkat kemiskinan (Mirza, 2015), dan pengeluaran pemerintah untuk pendidikan dan pelayanan kesehatan, belanja modal tidak berdampak signifikan terhadap IPM (Mangkunegara, 2015;Putra, 2017 1,000 ** 1,000 ** 1,000 1,000 ** 1,000 ** ,000…”
unclassified