Penelitian ini menangani masalah berkelanjutan mengenai kesalahpahaman dalam pendidikan sains, dengan fokus pada siswa kelas IV di Grabagan. Kesalahpahaman dalam sains—pemahaman yang salah yang berlanjut jika tidak ditangani—dapat menghambat hasil belajar secara signifikan. Kesalahpahaman sering kali berasal dari ketidakakuratan dalam menjelaskan, mengaitkan, atau mengklasifikasikan konsep. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis kesalahpahaman tersebut untuk mencegah dampak jangka panjangnya terhadap pengetahuan ilmiah siswa. Dengan menggunakan metode kualitatif deskriptif, studi ini memeriksa tanggapan dari 24 siswa melalui tes tertulis. Temuan menunjukkan tingkat pemahaman dan kesalahpahaman yang bervariasi: 45,8% siswa menunjukkan pemahaman konsep pada pertanyaan 1, sedangkan 54,1% salah memahami konsep pada pertanyaan 9, dan 41,7% memiliki kesalahpahaman pada pertanyaan 2. Selain itu, tes Indeks Pengakuan Konsep (CRI) menunjukkan bahwa hanya 34,6% siswa kelas lima yang benar-benar memahami konsep yang disajikan, menyoroti kebutuhan kritis akan intervensi dalam strategi pengajaran untuk memperbaiki kesalahpahaman ini dan meningkatkan hasil pendidikan dalam pembelajaran sains.