2020
DOI: 10.35585/inspir.v10i1.2533
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Identifikasi Mutu Bij Kopi Arabika Berdasarkan Cacat dengan Teknik Convolutional Neural Network

Abstract: 3ABSTRAK Dalam proses pengemasan saat ini, penyortiran ini dilakukan secara manual. Dalam penelitian ini, convolution neural network diterapkan untuk secara otomatis untuk mengetahui informasi kecacatan biji kopi arabika. Input yang digunakan dalam penelitian ini adalah gambar biji kopi arabika dengan proses penguraian yang telah dikeringkan. Skenario yang terlibat dalam penelitian ini adalah pengumpulan data, preprocessing, klasifikasi dan pengujian. Preprocessing dilakukan dengan memotong beberapa cakupan ob… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1
1

Citation Types

0
0
0
5

Year Published

2020
2020
2024
2024

Publication Types

Select...
5
1

Relationship

0
6

Authors

Journals

citations
Cited by 6 publications
(5 citation statements)
references
References 0 publications
0
0
0
5
Order By: Relevance
“…Kemudian pada layer dense, masingmasing flatten akan dilewatkan ke 512 neuron. Setelah itu pada layer output menggunakan layer dense sebanyak 7, karena pada penelitian ini menggunakan 7 kelas sehingga outputnya berupa 0,1,2,3,4,5,7 [6].…”
Section: Convolution Neural Network (Cnn)unclassified
“…Kemudian pada layer dense, masingmasing flatten akan dilewatkan ke 512 neuron. Setelah itu pada layer output menggunakan layer dense sebanyak 7, karena pada penelitian ini menggunakan 7 kelas sehingga outputnya berupa 0,1,2,3,4,5,7 [6].…”
Section: Convolution Neural Network (Cnn)unclassified
“…Kemudian disimpulkan bahwa CNN mampu memberikan akurasi sebesar 82,46% pada model klasifikasi dua kelas dan 67,05% pada klasifikasi empat kelas. Serta dengan penambahan lapisan konvolusi pada model empat kelas dengan akurasi yang diperoleh 70,73% [17].…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Jumlah neuron yang digunakan di hiden ini adalah 256, dan telah menggunakan dua fungsi aktivasi, ReLu dan Tanh, yang digunakan untuk membandingkan hasil akurasi. Hasil yang diperoleh adalah 96% untuk fungsi aktivasi ReLu dan 93,8% untuk fungsi Tanh [4].…”
Section: Pendahuluanunclassified