Determining the center of economic growth is one of the government's regional development strategies to address inequality between regions, conditions in each region are different. The purpose of this research is to identify the center of economic growth in South Kalimantan Province, the analytical tools used are scalogram analysis, gravity analysis and Klassen typology. The data used in the scalographic analysis are social, economic and government facilities, the types of these facilities include data on social facilities in the form of educational facilities, health facilities and worship facilities. For data on economic facilities in the form of: markets, means of transportation (public transportation), small industries, stations and lodging, savings and loan cooperatives, KUD cooperatives. Government facilities in the form of: village office, sub-district office. The results show that the center of growth for South Kalimantan Province is Banjarmasin City and has close interactions with Banjar Regency, Banjarbaru City and Barito Kuala Regency as hinterland areas, Banjarmasin City is in quadrant two which is one of the developed but depressed areas.
Penentuan pusat pertumbuhan ekonomi ini salah satu strategi pengembangan wilayah yang dilakukan pemerintah untuk menangani ketimpangan antar wilayah, kondisi setiap daerah yang berbeda-beda. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi pusat pertumbuhan ekonomi di Provinsi Kalimantan Selatan, alat analisis yang digunakan adalah analysis scalogram, analisis gravitasi dan tipologi klassen. Data yang digunakan pada analisis skalogran yaitu fasilitas sosial, ekonomi dan pemerintahan, jenis-jenis fasilitas-fasilitas tersebut diantaranya meliputi data fasilitas sosial berupa fasilitas pendidikan, fasilitas kesehatan dan fasilitas peribadatan. Untuk data fasilitas ekonomi berupa: pasar, sarana angkutan (angkutan umum), industri kecil, stasiun dan penginapan, koperasi simpan pinjam, koperasi KUD. Fasilitas pemerintahan yang berupa: kantor Desa, kantor Kelurahan. Hasil menunnjukan bahwa pusat pertumbuhan Provinsi Kalimantan Selatan adalah Kota Banjarmasin dan memiliki interaksi yang erat dengan Kabupaten Banjar, Kota Banjarbaru dan Kabupaten Barito Kuala sebagai daerah hinterland, Kota Banjarmasin berada pada kuadran dua yang merupakan salah satu daerah daerah maju tapi tertekan.