ABSTRAKBerkembang pesatnya media sosial telah memberikan ruang bagi para penggunanya untuk melakukan sekaligus mendapatkan kekerasan komunikasi. Kekerasan komunikasi melalui media sosial dapat terjadi pada berbagai kalangan, termasuk di lingkungan kerja dosen. Perilaku ini terjadi baik disengaja ataupun tidak, serta hadir dalam beragam bentuk bukan semata-mata pesan yang berisi caci maki, kebencian, atau perendahan. Pengalaman kekerasan komunikasi di tempat kerja, baik sebagai pengirim maupun penerima, dapat memiliki konsekuensi bagi emosi dan perilaku kerja seseorang. Berkaitan dengan itu, penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan sebuah instrumen pengukuran kekerasan komunikasi yang dialami dosen termasuk emosi yang dirasakan dan perilaku kerja yang dapat dipengaruhinya. Pengembangan instrumen dilakukan dengan mengelaborasi komponen-komponen kekerasan komunikasi, emosi, dan perilaku kerja dengan Affective Events Theory. Pengujian instrumen dilakukan terhadap sampel penelitian yang diambil dengan menggunakan teknik stratified random sampling terhadap dosen perguruan tinggi di kota Bandung. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 3 dimensi yang terdiri dari 22 pertanyaan pada variabel kekerasan komunikasi, 2 dimensi yang terdiri dari 14 pertanyaan pada variabel emosi, dan 8 dimensi yang terdiri dari 25 pertanyaan pada variabel perilaku kerja dosen yang valid untuk diukur. Simpulannya adalah bahwa instrument yang dikembangkan pada penelitian ini dapat digunakan dalam penelitian yang mengukur pengaruh kekerasan komunikasi di lingkungan kerja dosen. Penelitian dengan instrumen ini disarankan menggunakan structural equation modelling dengan confirmatory factor analysis.
Kata-kataKunci: Kekerasan komunikasi; dosen; whatsapp group; affective event theory; perilaku kerja Developing instruments to measure communication violence in the WhatsApp groups of lecturers ABSTRACT The rapid development of social media has provided space for its users to have communication as well as receiving violence. The violence of communication through social media can occur in various circles, including in the work environment of lecturers. This behavior occurs intentionally or unintentionally and comes in a variety of forms, not merely messages containing verbal abuse, hatred, or humiliation. The experience of communication violence at work, both as a sender and recipient, can have consequences for one's emotions and work behavior. In this regard, this study aims to develop an instrument for measuring communication violence experienced by lecturers, including perceived emotions and work behaviors. The development of the instrument is carried out by elaborating on the components of communication violence, emotions, and work behavior with the Affective Events Theory. Instrument testing was conducted on research samples taken using stratified random sampling techniques to college lecturers in the city of Bandung. The results show that three dimensions were consisting of 22 questions on the variable of communication violence, two dimensions co...