In the digital age, technological advances impact EFL language instruction in Indonesia. After examining the current and future demands of education, prospective educators need to attain the minimum standards to fulfill students' needs in the twenty-first century. Multimodal texts in education are one way to solve today's pedagogical needs. The current study explores pre-service teachers' perceptions of their performance in utilizing multimodal texts in microteaching classes. Data were collected from the 6th-semester students from the English Language Education Study Program, the Faculty of Cultural Studies, Universitas Brawijaya, Indonesia. This research applied mixed methods, combining data collection from observation, questionnaires as primary sources, and a focus group discussion (FGD) to support the data. Then, the questionnaire data were analyzed quantitatively, and data from the FGD were coded and analyzed using thematic analysis. The finding shows that the pre-service teachers applied five types of multimodal texts in microteaching classes. In addition, although most of them perceive positively toward the use of multimodal texts in their teaching practice, there are still challenges in implementing digital-based multimodal texts, such as limited access to digital applications and confusion in integrating digital applications into learning activities.Persepsi guru pra-kerja terhadap implementasi teks multimodal di kelas microteachingDi era digital, kemajuan teknologi berdampak pada pengajaran Bahasa Inggris di Indonesia. Setelah melihat tuntutan pendidikan saat ini dan masa depan, calon pendidik perlu mencapai standar minimum untuk memenuhi kebutuhan siswa di abad kedua puluh satu. Teks multimodal dalam pendidikan merupakan salah satu cara untuk menjawab kebutuhan pedagogis saat ini. Studi saat ini mengeksplorasi persepsi calon guru tentang kinerja mereka dalam memanfaatkan teks multimodal di kelas microteaching. Data dikumpulkan dari mahasiswa semester 6 Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Brawijaya, Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode campuran, menggabungkan pengumpulan data dari observasi, kuesioner sebagai sumber data utama, dan Focus Group Discussion (FGD) untuk mendukung data. Kemudian data kuesioner dianalisis secara kuantitatif, dan data hasil FGD diberi kode dan dianalisis menggunakan analisis tematik. Temuan menunjukkan bahwa calon guru menerapkan lima jenis teks multimodal di kelas microteaching. Selain itu, meskipun sebagian besar dari mereka berpersepsi positif terhadap penggunaan teks multimodal dalam praktik pengajaran, masih ditemukan beberapa tantangan dalam mengimplementasikan teks multimodal berbasis digital, seperti keterbatasan akses ke aplikasi digital dan kebingungan dalam mengintegrasikan aplikasi digital ke dalam bentuk kegiatan pembelajaran.