AbstrakLatar belakang penelitian ini didasari oleh penggunaan IUD di Indonesia yang relatif rendah yakni 7,2% dari seluruh pemakaian alat kontrasepsi. Selama ini pemasangan IUD yang baku adalah mengunakan prinsip "no touch and withdrawl technique". IUD pascasalin yang sekarang digunakan adalah IUD biasa dimana panjang insertor tidak sesuai dengan kedalaman rongga rahim sehingga prinsip di atas tidak bisa dilakukan, dan keadaan ini dapat meningkatkan risiko infeksi. Oleh karena itu penulis berusaha membuat insertor baru yang sesuai dengan kedalaman uterus pascasalin. Tujuannya untuk mengetahui apakah IUD R_inserter baru ini bisa dipasang secara no touch dan withdrawl technique dengan mudah dan untuk mengetahui efek samping yang terjadi. Metode yang digunakan merupakan Uji klinis fase II, post test observation. Selama kurun waktu 9 bulan pengamatan diperoleh 142 klien yang memenuhi kriteria penelitian. Lama pemasangan rata-rata adalah 3,89 ±2,08 menit dengan minimum 2 menit dan maksimum 10 menit. Tidak ada kesulitan yang dirasakan. Secara kumulatif kejadian ekspulsi dalam 3 dan 6 bulan masing-masing 9,9% dan 10,6%. Kejadian seperti nyeri, perdarahan dan infeksi relatif lebih kecil dan dapat diatasi. Angka kelangsungan selama 3 dan 6 berturut turut adalah 89,4% dan 86,6%. Tidak dijumpai perforasi dan kehamilan pada penelitian ini. Adapun kesimpulan yang bisa didapat dari IUD R_Inserter baru dapat dipasang dengan mudah. Angka kejadian tertinggi adalah ekspulsi terjadi dalam satu bulan pertama pasca pasang.
Kata kunci:R_inserter, ekspulsi, angka kelangsungan.
Abstract
[The Easiness and Side Effect Using New Inserter (R_inserter) for Insertion of CuT-380A IUD DuringPostpartum Periods].
Background of this study is the fact that the rate of IUD use in Indonesia is