Immigrants, domestic labor and women's retirement decisions

Abstract

This paper estimates the eect of immigrants on the women-men gap in retirement and working decisions. We focus on the eect that operates through immigrants' supply of domestic labor, which substitutes women's household services especially in the care of elderly parents. We use a dataset of Italian households that contains information on planned retirement age, labor supply and family structure for a representative sample in the years [2000][2001][2002][2003][2004][2005][2006][2007][2008]. A double dierence identication approach exploits the women-men dierences between families with and without old parents, interacted with the supply of immigrants in the local labor market. We nd that an increase of immigrants by one percentage point of the local population is associated with an increase in the planned retirement age gap between women and men by 0.45 years if they had a living parent over 80. Such dierential was instead only 0.17 if the household had no living old parent. The eect found is stronger for poor or less educated women and particularly correlated with the inow of Eastern European female immigrants, the group supplying the largest share of labor for domestic care.

Analisis Variabel Yang Mempengaruhi Partisipasi Tenaga Kerja Wanita Di Indonesia

“…Hubungan ini disebut Kurva Partisipasi Perempuan Berbentuk-U atau Hipotesis Kurva-U. Teori ini dimulai dengan penelitian yang dilakukan oleh (Peri, Romiti, & Rossi, 2015) yang menunjukkan bahwa negara-negara berpenghasilan rendah memiliki LFPR perempuan yang tinggi, sedangkan negara-negara berpenghasilan menengah memiliki LFPR perempuan yang relatif rendah dan negara-negara maju memiliki LFPR perempuan yang tinggi, polanya dikaitkan dengan menciptakan U -bentuk kurva yang menggambarkan hubungan antara pertumbuhan ekonomi dan wanita. (Peri et al, 2015) menunjukkan bahwa kurva berbentuk U menurun tajam dengan wanita yang mulai meninggalkan budidaya di sektor pertanian, yang kemudian beralih ke sektor non-pertanian.…”

“…Teori ini dimulai dengan penelitian yang dilakukan oleh (Peri, Romiti, & Rossi, 2015) yang menunjukkan bahwa negara-negara berpenghasilan rendah memiliki LFPR perempuan yang tinggi, sedangkan negara-negara berpenghasilan menengah memiliki LFPR perempuan yang relatif rendah dan negara-negara maju memiliki LFPR perempuan yang tinggi, polanya dikaitkan dengan menciptakan U -bentuk kurva yang menggambarkan hubungan antara pertumbuhan ekonomi dan wanita. (Peri et al, 2015) menunjukkan bahwa kurva berbentuk U menurun tajam dengan wanita yang mulai meninggalkan budidaya di sektor pertanian, yang kemudian beralih ke sektor non-pertanian. Keterbatasan fisik, diskriminasi gender, dan lebih banyak tuntutan pendapatan dari keluarga besar dan ekspansi di sektor pertanian mengakibatkan perempuan lebih memilih untuk meninggalkan sektor ini dan beralih ke sektor formal sampai mereka lebih memilih pekerjaan kantor dengan prioritas pendidikan.…”

“…Saat ini Indonesia berada di peringkat nomor 4 dalam daya saing ASEAN dan nomor 137 di dunia. (Peri et al, 2015) yang menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi yang tinggi secara keseluruhan tidak mempengaruhi peningkatan partisipasi pekerja perempuan. Meningkatnya partisipasi pekerja perempuan lebih disebabkan oleh kondisi keinginan untuk mendukung kebutuhan keluarga dan dukungan ekonomi keluarga, sehingga pada kenyataannya perempuan tidak peduli seberapa tinggi kondisi pertumbuhan ekonomi di Indonesia yang akan mempengaruhi upah tinggi.…”

Retirement rigidities and the gap between effective and desired labour supply by older workers

“…Probit estimate results are reported in Table 3 for the whole sample (column 1). Since the determinants of labour supply could be different across genders (Peri et al 2015), we show the results for subsamples of women and men in columns 2 and 3, respectively.…”

The Effects of Immigration on Household Services, Labour Supply and Fertility

“…The magnitude of the coefficient suggests that by increasing the predicted share of immigrants based on the past distribution by one percentage point the actual regional share rises by 0.57 percentage points (columns 2–4). For comparison, other papers using a similar formulation of the instrument find values ranging between 0.19 in case of variation at city level (Cortès and Tessada, ), or between 0.29 and 0.61, in case of variation at regional level (Farrè et al ., ; Peri, Romiti and Rossi, ).…”