Epistaksis atau mimisan adalah episode akut perdarahan hidung yang sering terjadi pada anak-anak akibat luka traumatis di lingkungan sekolah. Lebih dari 50% anak antara 6 dan 10 tahun mengalami setidaknya satu episode epistaksis. Sekitar 30% dari masa hidup anak usia sekolah dihabiskan di sekolah. Sebagian besar waktu di sekolah berada dibawah pengawasan guru. Karena hal tersebut, guru adalah personel utama untuk menangani kebutuhan kesehatan yang mendesak selama jam sekolah. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menilai tingkat pengetahuan guru SMA Al Manar tentang epistaksis yang terjadi pada siswa. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional study. Metode pengambilan sampel dilakukan dengan teknik total sampling. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebesar 17 responden. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner yang terdiri atas 10 butir pertanyaan dimensi pengetahuan guru tentang epistaksis mencakup pemahaman mengenai pengertian, faktor penyebab, pencegahan, dan penanganan epistaksis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden yang memiliki tingkat pengetahuan tentang epistaksis dengan kategori baik sebanyak 10 orang (58,8%), kategori cukup sebanyak 5 orang (29,4%), dan kategori kurang sebanyak 2 orang (11,8%). Berdasarkan hasil tersebut, maka disimpulkan bahwa sebagian besar responden memiliki tingkat pengetahuan tentang epistaksis dengan kategori baik.