Pemberian ASI merupakan suatu yang sangat penting bagi awal kehidupan neonatus. Meskipun menyusui merupakan proses naluriah, namun dukungan dan sikap positif dibutuhkan untuk mencapai keberhasilan ASI ekslusif. Data awal menunjukkan belum semua petugas kesehatan, khususnya perawat/bidan memberikan dukungan yang optimal terkait laktasi, hal ini juga dipengaruhi dengan sikap ibu terkait pemberian ASI kepada bayinya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi hubungan sikap ibu dan perilaku perawat dengan pemberian ASI eksklusif di ruang rawat gabung Rumah Sakit Umum Daerah Banda Aceh. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelatif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perawat/bidan, ibu dan rekam medik neonatus di ruang pada ruang rawat gabung Rumah Sakit Umum Daerah Banda Aceh. Teknik sampling yang digunakan adalah teknik total sampling. Alat pengumpulan data yaitu kuesioner The Iowa Infant Feeding Attitude Scale (IIFAS) menggunakan teknik wawancara terpimpin, kuesioner data neonatus serta lembar observasi perilaku perawat. Analisis statistik menggunakan uji Chi-Square. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hampir seluruh neonatus mendapatkan ASI saja (96,7%) dan mayoritas ibu memiliki sikap positif (53,3%), namun perilaku perawat masih banyak yang kurang mendukung pemberian ASI (53,8%). Hasil analisis bivariat menunjukkan tidak ada hubungan sikap ibu (p-value=1,000) dan perilaku perawat (p-value = 0,462) dengan pemberian ASI di ruang rawat gabung Rumah Sakit Umum Daerah Banda Aceh. Diharapkan pada seluruh perawat/bidan untuk meningkatkan pemberian edukasi dan konseling manajemen laktasi kepada ibu, serta mengembangkan diri dalam mengikuti pelatihan terkait menyusui dan menambah jumlah konselor ASI tersertifikasi.