Implementasi Algoritma Hill Cipher Untuk Proses Enkripsi Data Menggunakan Media Citra Digital

Abstract

Melihat kondisi saat ini dimana semakin marak kejahatan pada media digital terutama pada data citra atau media gambar, semakin mengganggu hak dan privasi setiap orang. Banyak sekali bentuk penyalahgunaan yang terjadi pada media digital ini melalui sarana internet seperti penjiplakan karya fotografer, pengakuan hak milik gambar, sampai dengan mengupload foto-foto privasi seseorang ke media internet. Salah satu cara untuk pengamanan data digital dalam bentuk gambar adalah dengan mengacak (enkripsi) gambar-gambar yang dirasa sangat penting sehingga gambar tersebut tidak dapat lagi dimaknai oleh orang lain. Jika kita memerlukan data-data tersebut maka tinggal mengembalikannya (dekripsi) sehingga gambar enkripsi tersebut dapat kembali ke bentuk semula. Algoritma Hill Cipher merupakan salah satu metode untuk mengacak sebuah data dengan cara penyandian dan perkalian matriks. Untuk penerapannya kedalam bentuk data citra diperlukan ujicoba dengan membuat sebuah perangkat lunak yang kemudian akan dianalisa hasilnya kedalam beberapa model warna seperti RGB, Grayscale (Keabuan) dan Tresholding (Hitam Putih). Berdasarkan hasil pengujian maka dapat disimpulkan bahwa semakin besar nilai input matriks dari Algoritma Hill Cipher, maka hasil enkripsi citra yang didapatkan akan semakin maksimal atau dengan kata lain semakin tidak dapat dimengerti bentuk visualnya oleh manusia. Algoritma Hill Cipher tidak dapat diterapkan pada model warna threshold (hitam putih) dikarenakan perkalian matriks yang didapatkan tidak mempunyai nilai kisaran yang beragam.

Penerapan Sistem Keamanan Video Menggunakan Kriptografi Algoritma Kunci Simetris

“…Matriks dalam konsep pemrograman dituangkan dalam struktur data Array yaitu penyimpanan data dalam ruang memori dimana setiap ruang tersebut memiliki indeks pengenal masing-masing. Citra digital biasanya berbentuk persegi panjang, secara visualisasi dimensi ukurannya tinggi kali lebar serta dinyatakan dalam titik atau piksel [10]. Metode hill cipher ini dipergunakan pada citra bertipe JPG, BMP, Gif karena setiap komponen Red Green Blue (RGB) piksel memiliki panjang 8 bit yang bernilai 0-255, maka Sistem modulo yang dipakai dalam penyandian adalah 256 [11].…”

“…Warna dasar yaitu merah, hijau dan biru atau yang dikenal dengan citra RGB dikombinasikan sehingga mewakili setiap titik atau piksel pada citra warna. Semakin besar resolusi yang dihasilkan disebabkan banyaknya titik yang terkandung dalam citra, sehingga visualisasi yang dihasilkan lebih halus [10]. Proses enkripsi dan dekripsi dilakukan dengan mengambil nilai RGB dari setiap piksel pada frame yang dihasilkan kemudian dioperasikan dengan matriks.…”

Key analysis of the hill cipher algorithm (Study of literature)

“…Messages are information, can be in the form of text, images, sound and video (Sujjada & Erlinda Juniar, 2022). One of the classic cryptographic algorithms is the Hill Cipher algorithm.…”

Implementation Of The Arnold Catmap On A Combination Of Symmetric And Asymmetric Cryptography

“…Many applications and research efforts have been conducted to implement the security of digital images. This ranges from the use of simple cryptography methods like the Vigenere cipher (Riadi, Fadlil, & Tsani, 2022) and the Hill cipher (Sujjada & Juniar, 2021) to modern cryptography techniques like AES-Rijndael (Azanuddin, Yakub, & Prayudha, 2022) and RC5 (Purnama, 2019). Furthermore, contemporary research has also leveraged neural networks in the encryption and decryption processes (Man, Li, Di, Sheng, & Liu, 2021).…”