Latar Belakang: Penjepitan dan pemotongan tali pusat merupakan bagian dari manajemen Asuhan Persalinan Normal (APN) yang termasuk dalam manajemen aktif kala III. Pemotongan tali pusat segera menyebabkan tidak terjadinya penambahan volume darah sehingga tranfusi plasenta akan mengalami kehilangan 33% zat besi. Kehilangan zat besi menyebabkan bayi beresiko mangalami anemia selama 0-4 bulan. Pemerahan tali pusat menjadi salah satu alternatif yang bertujuan memberikan tranfusi plasenta pada bayi secara optimal sehingga dapat mengurangi resiko anemia pada bayi. Tujuan: Evidence based case report ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemerahan tali pusat terhadap kadar hemoglobin pada bayi baru lahir. Metode: Penelusuran artikel mengenai pengaruh pemerahan tali pusat terhadap kadar hemoglobin pada bayi baru lahir dilakukan melalui database Pubmed dan Cochrane. Didapatkan 2 artikel oleh Kilicdag dkk dan Jeevan dkk yang sesuai dengan kriteria inklusi dan ekslusi yang kemudian ditelaah secara kritis. Hasil: Hasil pengukuran kadar
hemoglobin pada bayi yang menerima intervensi saat berusia 38 jam yaitu sebesar 23,8 gr/dL. Hal ini menunjukan bahwa bayi yang menerima intervensi pemerahan tali pusat memiliki kadar hemoglobin lebih tinggi dibandingkan dengan bayi tanpa pemerahan tali pusat. Simpulan: Pemerahan tali pusat terbukti sebagai strategi yang tepat dalam meningkatkan kadar hemoglobin pada bayi baru lahir.