Kebijakan selalu dikaitkan dengan publik. Kebijakan Publik (Bahasa Inggris: Public Policy) adalah keputusan yang mengikat bagi masyarakat pada tingkat strategis atau garis besar yang dibuat oleh pihak berwenang publik. Sementara itu, manajemen adalah proses keseluruhan dalam melaksanakan suatu pekerjaan melalui orang lain yang dilakukan oleh dua orang atau lebih untuk mencapai tujuan bersama yang telah ditentukan atau diputuskan sebelumnya. Jadi, manajemen adalah instrumen pengaturan organisasi. Pembiayaan pendidikan dapat diartikan secara sederhana sebagai biaya yang harus tersedia dan diperlukan dalam melakukan pendidikan untuk mencapai visi, misi, tujuan, objektif, dan strategi yang telah ditentukan. Pembiayaan pendidikan diperlukan untuk pengadaan gedung, infrastruktur dan peralatan, bimbingan, gaji guru, gaji karyawan, dan sebagainya. Oleh karena itu, dalam meningkatkan kualitas pendidikan diperlukan peningkatan mutu yang berkelanjutan (continuos quality improvement). Hal ini merupakan formula atau pendekatan yang seharusnya menjadi paradigma Manajemen Berbasis Sekolah (School Based Management, SBM). Melalui pendekatan peningkatan mutu yang berkelanjutan diharapkan dapat mengatasi masalah rendahnya kualitas pendidikan yang tidak hanya mengandalkan pendekatan konvensional, tetapi memerlukan pendekatan untuk mengoptimalkan sumber daya dan dana. Hal ini bertujuan untuk mencapai tujuan peningkatan mutu yang efektif, efisien, kreatif, dan inovatif. Arah pendekatan peningkatan mutu ini mengarahkan sekolah untuk mengenali dan menerapkan Total Quality Management (TQM). TQM adalah manajemen mutu terpadu yang dilakukan oleh setiap tingkat manajemen dan di dalam sistem/organisasi institusi dengan tujuan untuk memberikan layanan yang memuaskan kepada pelanggan/pengguna. Dengan demikian, setiap sekolah harus mengoptimalkan manajemennya untuk meningkatkan cakupan mutu. Keberhasilan manajemen sekolah terdiri dari empat hal, yaitu: (1) Siswa puas dengan pelayanan sekolah, (2) Orang tua puas dengan pelayanan terhadap anak-anak mereka, (3) Pihak pengguna puas karena lulusan menerima gelar dengan kualitas tinggi dan sesuai harapan, (4) Guru dan karyawan puas dengan pelayanan sekolah dalam bentuk: pembagian tugas, hubungan dan komunikasi antara guru/pimpinan, gaji/honorarium, dan layanan.