2021
DOI: 10.33884/jif.v9i01.3741
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Implementasi Metode Naïve Bayes Classifier Untuk Klasifikasi Status Gizi Stunting Pada Balita

Abstract: Stunting describes a state of chronic malnutrition during growth and development since early life. This situation is represented by the height z-score for age (TB/U), which is less than minus 2 standard deviations (SD), based on WHO growth standards.Data from the Semarang City Health Office stated that the results of monitoring nutritional status based on indicators of body length for age (PB/U) or height for age (TB/U) the incidence of stunting in the city of Semarang was 20.37%. This research will make it ea… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
3
2

Citation Types

0
4
0
6

Year Published

2022
2022
2024
2024

Publication Types

Select...
6

Relationship

0
6

Authors

Journals

citations
Cited by 13 publications
(16 citation statements)
references
References 0 publications
0
4
0
6
Order By: Relevance
“…Dalam pengukuran usia dibawah 60 bulan cenderung memakai berat badan dibagi umur (BB/U) [9]. Pada penelitian sebelumnya, implementasi Naive Bayes Classifier dalam klasifikasi status gizi stunting pada balita dengan 275 data training dan 25 data testing menggunakan parameter berat badan, tinggi badan, usia, jenis kelamin dan status ekonomi memperoleh hasil akurasi 88% [10]. Penelitian lain menggunakan K-Nearest Neighbor juga pernah dilakukan dan memperoleh nilai akurasi sebesar 73.53% dengan hasil pengujian klasifikasi status gizi pada balita menggunakan jumlah data sebanyak 170 dengan 136 data sebagai data latih dan 34 data sebagai data uji dan nilai K = 5 [11].…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Dalam pengukuran usia dibawah 60 bulan cenderung memakai berat badan dibagi umur (BB/U) [9]. Pada penelitian sebelumnya, implementasi Naive Bayes Classifier dalam klasifikasi status gizi stunting pada balita dengan 275 data training dan 25 data testing menggunakan parameter berat badan, tinggi badan, usia, jenis kelamin dan status ekonomi memperoleh hasil akurasi 88% [10]. Penelitian lain menggunakan K-Nearest Neighbor juga pernah dilakukan dan memperoleh nilai akurasi sebesar 73.53% dengan hasil pengujian klasifikasi status gizi pada balita menggunakan jumlah data sebanyak 170 dengan 136 data sebagai data latih dan 34 data sebagai data uji dan nilai K = 5 [11].…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Pemilihan metode Naive Bayes didasarkan pada nilai akurasi yang cukup tinggi pada berbagai data penelitian, diantaranya adalah klasifikasi terhadap data nasabah asuransi yang menghasilkan kesimpulan bahwa metode ini memiliki akurasi yang cukup baik berdasarkan percobaan yang telah dilakukan sebanyak dua kali yaitu sebesar 80% di percobaan pertama dan di percobaan kedua sebesar 74,67% [6]. Penelitian selanjutnya menggunakan metode Naive Bayes untuk mengklasifikasikan penyakit diabetes, status gizi, kinerja satpam, dan penerima kartu Indonesia sehat, dengan persentase akurasi diatas 85% [7]- [10]. Selain itu algoritma Naive Bayes Classifier mampu memiliki tingkat error minimal bila dibandingkan dengan algoritma klasifikasi lainnya [10].…”
Section: Pendahuluan 1latar Belakangunclassified
“…Penelitian selanjutnya menggunakan metode Naive Bayes untuk mengklasifikasikan penyakit diabetes, status gizi, kinerja satpam, dan penerima kartu Indonesia sehat, dengan persentase akurasi diatas 85% [7]- [10]. Selain itu algoritma Naive Bayes Classifier mampu memiliki tingkat error minimal bila dibandingkan dengan algoritma klasifikasi lainnya [10].…”
Section: Pendahuluan 1latar Belakangunclassified
“…Stunting is a condition disorder where toddlers have less length or height when compared to their age (Desyanti & Nindya, 2017) and lack nutritional intake in infants (Perdana et al, 2021). One of the impacts of malnutrition on babies can result in a slowing posture during growth (Titimeidara & Hadikurniawati, 2021). This condition is measured by a length or height more than minus two standard deviations of the median child growth standard from the World Health Organization (WHO) (Rachmi et al, 2016).…”
Section: Introductionmentioning
confidence: 99%