Budidaya jamur tiram di Desa Wirasana, Purbalingga, dihadapkan pada tantangan kritis terkait pemantauan suhu dan kelembapan yang sangat berpengaruh pada pertumbuhan optimal. Penelitian ini menjelajahi penerapan Internet of Things (IoT) dengan NodeMCU ESP8266 untuk memonitor budidaya jamur tiram. Solusi ini melibatkan serangkaian perangkat, termasuk sensor DHT22, sensor ultrasonik, relay 2 channel untuk mengatur humidifier dan kipas, serta tambahan sensor HCSR yang bertujuan memantau air penyimpanan. Data suhu dan kelembapan dikirimkan ke database, memungkinkan pemantauan real-time melalui aplikasi Smartphone. Metode prototyping diterapkan untuk memastikan desain sistem yang responsif. Hasil pengujian menunjukkan akurasi tinggi sensor DHT22 dengan suhu 96.5% dan kelembapan 86.7%, meskipun pengiriman data NodeMCU mengalami 4 kegagalan dari 100 percobaan ini masih tergolong cukup baik. Otomatisasi humidifier dan kipas berjalan lancar, sementara aplikasi Android mencapai keberhasilan 100% dalam memonitor kondisi kumbung jamur. Kesimpulan penelitian ini menyoroti keakuratan sensor DHT22 dan menekankan perlunya evaluasi lebih lanjut terhadap keandalan pengiriman data NodeMCU. Fungsi otomatisasi dan interaksi dengan aplikasi Android membuktikan kehandalan system dalam mengelola kondisi budidaya jamur tiram secara optimal.