2023
DOI: 10.23969/jp.v8i1.8373
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Implementasi Model Fragmented Dalam Kurikulum Merdeka Di Kelas v Sekolah Dasar

Abstract: The fragmented model is a curriculum where learning materials are presented in the form of subjects or subjects that are intact without any relation to other subjects. A different teacher teaches each subject and may be a different space. The Fragmented model is an approach to teaching and learning a whole subject without linking with other subjects. It is suitable for use with an independent curriculum in elementary schools where each subject is separate. For example, in learning Indonesian language there are… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1

Citation Types

0
0
0
2

Year Published

2024
2024
2024
2024

Publication Types

Select...
2

Relationship

0
2

Authors

Journals

citations
Cited by 2 publications
(2 citation statements)
references
References 0 publications
0
0
0
2
Order By: Relevance
“…Berbagai penelitian mengkaji tentang implementasi kurikulum merdeka diantaranya penelitian Dewi et al ( 2023) yang mengatakan bahwa terdapat kesulitan yang sering dialami para guru ialah seperti perencanaan awal proses pembelajaran yang kurang dipersiapkan seperti dengan melakukan pengisian platfrom yang telah disediakan tanpa bimbingan. Pertiwi et al (2023) menemukan kurikulum merdeka yang menjadi acuan di sekolah penggerak, yang menghasilkan siswa yang berakhlak mulia, mandiri, bernalar kritis, kreatif, gotong royong, rasa kebhinekaan. Penelitian Alimuddin (2023) menemukan hambatan yang dialami yaitu baru ada kepala sekolah definitif pada bulan oktober 2022 dan kurangnya pemahaman guru tentang kurikulum merdeka karena kurangnya pelatihan secara luring.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Berbagai penelitian mengkaji tentang implementasi kurikulum merdeka diantaranya penelitian Dewi et al ( 2023) yang mengatakan bahwa terdapat kesulitan yang sering dialami para guru ialah seperti perencanaan awal proses pembelajaran yang kurang dipersiapkan seperti dengan melakukan pengisian platfrom yang telah disediakan tanpa bimbingan. Pertiwi et al (2023) menemukan kurikulum merdeka yang menjadi acuan di sekolah penggerak, yang menghasilkan siswa yang berakhlak mulia, mandiri, bernalar kritis, kreatif, gotong royong, rasa kebhinekaan. Penelitian Alimuddin (2023) menemukan hambatan yang dialami yaitu baru ada kepala sekolah definitif pada bulan oktober 2022 dan kurangnya pemahaman guru tentang kurikulum merdeka karena kurangnya pelatihan secara luring.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Teori ini didukung oleh penelitian (Bakhtiar & Latif, 2017) yang menyoroti pentingnya relevansi kurikulum dengan kebutuhan pasar kerja untuk meningkatkan kesiapan lulusan dalam menghadapi dunia kerja yang kompetitif. Penelitian (F. Sari & Pujiastuti, 2023) mengungkap bahwa transformasi kurikulum melibatkan aspek inklusivitas dan relevansi konten, dimaksudkan untuk memastikan bahwa kurikulum dapat memenuhi kebutuhan mahasiswa secara menyeluruh. Memperhatikan beragam latar belakang sosial dan budaya mahasiswa dalam merancang kurikulum dapat meningkatkan keterlibatan mahasiswa dan relevansi pembelajaran dengan kebutuhan masyarakat.…”
Section: Pembahasanunclassified