Implementasi Pemanenan Air Hujan (Rainwater Harvesting) Pada Masa Pandemi Covid-19 Di Kota Serang

Abstract

Ketersediaan air bersih berkelanjutan adalah bagian upaya mewujudkan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Pandemi menyadarkan kita perlunya aspek perilaku hidup bersih dan sehat untuk meminimalisir potensi penyebarluasan Covid-19. Berdasarkan data Survei Indonesia Water Institute tahun 2021, tingkat konsumsi air bersih sebelum dan selama pandemi Covid-19 khusus untuk cuci tangan meningkat secara signifikan hampir 3 kali lipat. Jumlah air yang tinggi pada musim penghujan tidak sebanding dengan kesempatan penyerapan air ke dalam tanah. Air hujan yang mengalir di permukaan tanah yang tidak terkendali berpotensi menyebabkan bencana sehingga dibutuhkan manajemen air yang terpadu agar tercipta keseimbangan dalam pemanfaatan air. Salah satu cara mewujudkannya adalah dengan menerapkan konsep panen air hujan (rainwater harvesting) yang dilaksanakan bersama masyarakat di mushola Baiturrahman Kelurahan Tegalsari Kecamatan Walantaka Kota Serang. Sosialisai kegiatan melalui pendekatan metode Participatory Rural Appraisal (PRA) dengan mengajak masyarakat untuk ikut berpartisipasi. Hasil kegiatan pengabdian diantaranya 1) pembuatan alat pemanenan air hujan untuk alternatif kebutuhan air bersih cuci tangan dan desain alat yang direkomendasikan 2) implementasi teknologi rainwater harvesting 3) publikasi media massa 4) hak cipta. Indikator keberhasilan kegiatan ini adalah meningkatnya pemahaman masyarakat tentang strategi pembangunan kota berkelanjutan dengan daur ulang air hujan menjadi air baku (water circulating complex) dan ikut berperan langsung dalam memasyarakatkan gerakan nasional kemitraan penyelamatan air (GNKPA).

Assistance for Construction of Rainwater Infiltration Wells through Rain Water Harvesting in Overcoming Flood Prone in Beji Village, Depok City

“…The results of the community service activities include 1) making rainwater harvesting tools for alternative needs for clean water for hand washing and recommended tool designs, 2) implementation of rainwater harvesting technology, 3) mass media publications 4) copyrights. An indicator of the success of this activity is increasing public understanding of sustainable urban development strategies by recycling rainwater into raw water (water circulating complex) and taking a direct role in promoting the national movement for water rescue partnerships (GNKPA) (Wigati et al, 2022).…”

Pemanfaatan Air Hujan dan Minyak Jelantah sebagai kepedulian lingkungan di Ikatan Keluarga Besar Istri (IKBI) PTPN-III Desa Sei Mangkei

“…Gambar 1. Piramida kebutuhan air Sumber : (Mishra et al, 2020) Selain dari air tanah sebagai air bersih, potensi yang sering terlupakan adalah air bersih yang didapat dari air hujan (Suheri et al, 2022), namun nyatanya air hujan menjadi masalah rutin di kota karena daya serap bumi terhadap air (water recharge) tidak sebanding dengan curah hujan yang berakibat banjir (Wigati et al, 2022) Gambar 2. Hujan dan banjir di Kota Sumber : (CNN, 2022)…”

Pemanfaatan Air Hujan Bagi Masyarakat Kampung Benyom Jaya II Distrik Nimbokrang Kabupaten Jayapura Papua

“…Umumnya air hujan tersebut ditampung di dalam sebuah tangki sebelum dilakukan pengolahan terhadap air tersebut (Marwoto et al, 2021). Pemanfaatan air hujan sebagai sumber air bersih telah banyak diterapkan di berbagai daerah yang kekurangan air bersih seperti di Rote NTT (Tamelan et al, 2020), Lampung (Lestari et al, 2021), Serang (Wigati et al, 2022), dan Cimahi (Hasan & Budi Prijanto, 2023).…”