Penduduk Desa Jogotirto bermata pencarian berbagai jenis usaha mandiri seperti sektor pertanian, perdagangan, pemerintahan, dan UMKM. Di era perkembangan teknologi penggunaan media sosial marketing (SMM) menjadi pilihan terpenting yang bisa dilakukan para pelaku bisnis untuk terus berlanjut. Sayangnya masih banyak pelaku UMKM di Jogotirto yang belum memahami pasal media sosial untuk pemasaran. Selain itu organisasi UMKM yang sudah ada juga belum memiliki kegiatan dan pengorganisasian yang matang. Oleh karena itu penting untuk melakukan sebuah solusi melalui inkubasi kewirausahaan. Dalam penelitian ini, penulis bertujuan untuk mengetahui problem yang terjadi bagi pelaksana UMKM Penduduk Desa Jogotirto, dan dari problemnya itu, nantinya akan dikaji untuk dicari sebuah solusi. Sehingga dari solusi itu, nantinya bisa memberikan konstribusi bagi pelaksana UMKM Penduduk Desa Jogotirto. Untuk mempermudah penelitian ini, disini penulis menggunakan pendekatan kualitatif yang bertumpu pada proses dan teknik pengumpulan datanya menggunakan metode wawancara, observasi, dan studi pustaka. Penelitian ini menghasilkan kesimpulan bahwa inkubasi kewirausahaan yang diberi nama JEMARI (Jogotirto Mandiri Berdikari) bisa menjadi solusi untuk meningkatkan skill UMKM dan pengembangan organisasinya. Sistem Inkubasi ini dilakukan melalui berbagai kegiatan seperti pemetaan dan pengelompokan, pelatihan, pendampingan dan pemantauan komunitas wirausaha. Kegiatan yang dilakukan: Pemetaan Potensi dan UMKM, sosialisasi dengan pengurus Forum Komunikasi UMKM Jogotirto, pelatihan organisasi, pelatihan pemasaran digital, pendampingan melalui media sosial. Perhitungan dan perencanaan awal dilakukan oleh Pejuang Muda Sleman, dengan tujuan membentuk inkubasi komunitas dari tahap akhir hingga tahap pendampingan/pengamatan, dengan lokasi dan pelatihan dasar.