Untuk menghilangkan asumsi kepercayaan terhadap jaringan internal, penelitian ini membahas penerapan Model Zero Trust dalam keamanan SSH (Secure Shell). Pendekatan penelitian dilakukan dengan melakukan uji coba dengan mengintegrasikan protokol Kerberos dan OpenLDAP ke dalam infrastruktur SSH. Sementara OpenLDAP berfungsi sebagai direktori pusat untuk manajemen pengguna dan izin akses, Kerberos digunakan untuk autentikasi tunggal dan sumber daya keamanan seperti tiket Kerberos. Dalam penelitian ini, sistem operasi Debian digunakan sebagai sistem operasi server. Ada alasan yang kuat untuk mengamankan SSH dengan Kerberos dan OpenLDAP. Serangan protokol SSH umumnya menargetkan port standar 22 (SSH), yang digunakan oleh SSH. Untuk memastikan keamanan dan integritas sistem server, port SSH harus dilindungi dengan Kerberos dan OpenLDAP. Autentikasi tunggal Kerberos membatasi akses ke SSH, mengurangi kemungkinan serangan brute-force dan pencurian kata sandi. Integrasi OpenLDAP mempermudah manajemen pengguna dan otorisasi. Penerapan strategi Zero Trust memastikan autentikasi yang kuat dan melindungi sistem dari ancaman dari dalam. Dengan autentikasi yang kuat, otorisasi yang tepat, dan pemisahan jaringan internal dan eksternal, sistem terlindungi dari serangan baik dari dalam maupun luar jaringan. Langkah penting dalam menjaga keamanan sistem server, integritas data, dan kerahasiaan informasi adalah melindungi port 22 dan meningkatkan keamanan SSH dengan integrasi ini. Temuan penelitian menunjukkan bahwa penerapan model Zero Trust melalui integrasi protokol ini secara signifikan meningkatkan keamanan sistem, dengan peningkatan pemisahan jaringan, autentikasi, dan otorisasi.