2016
DOI: 10.20473/jkl.v8i2.2016.248-257
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Implementation of Good Maufacturing Practices (GMP) in the Kitchen Hospital

Abstract: Food safety is one of the important thing in public health improvement in Indonesia. Hospitals are required to keep food safety for patients by conducting the principle Good Manufacturing Practices (GMP). The purpose of this research to -identify the application of GMP in Installation Nutrition Hospital. Design of this study was using descriptive research in observational method with cross sectional design. Variables the treatment were the physical building, utility, equipment, storage, and food handlers. Data… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1
1
1

Citation Types

0
1
0
8

Year Published

2019
2019
2023
2023

Publication Types

Select...
6

Relationship

0
6

Authors

Journals

citations
Cited by 7 publications
(9 citation statements)
references
References 4 publications
0
1
0
8
Order By: Relevance
“…Hal tersebut bertujuan untuk meningkatkan perlindungan konsumen, pelaku usaha dan karyawannya serta masyarakat terutama dari bahaya food borne diseases. Salah satu faktor agar hasil produksi dari suatu industri pengolahan makanan khususnya hasil perikanan dapat memenuhi standar mutu dan keamanan pangan yaitu dengan menerapkan Good Manufacturing Practices (GMP) dan SSOP dengan baik dan benar Good Manufacturing Practices (GMP) adalah sistem penanganan dalam pengolahan makanan dari mulai pengadaan bahan mentah sampai makanan siap dikonsumsi untuk mendapatkan kualitas yang konsisten dan keamanan pangan, (Sari, 2016). GMP pada industri hasil perikanan diantaranya seleksi bahan baku, bahan pembantu, penanganan dan pengolahan, pengemasan, dan penyimpanan, (Siahaan dkk., 2022).. Penerapan Good Manufacturing Practices (GMP) di industri rumah tangga petis kupang, objek penelitian SK2, SK3, SK4, dan SK5 di desa Sungikulon diduga telah dilakukan dengan baik dan benar yang diterapkan meliputi bahan baku,penanganan dan pengolahan, pengemasan, penyimpanan dan distribusisehingga petis kupang yang dihasilkan menunjukkan ALT yang sudah sesuai SNI 2718.1:2013.…”
Section: Hasil Dan Pembahasanunclassified
“…Hal tersebut bertujuan untuk meningkatkan perlindungan konsumen, pelaku usaha dan karyawannya serta masyarakat terutama dari bahaya food borne diseases. Salah satu faktor agar hasil produksi dari suatu industri pengolahan makanan khususnya hasil perikanan dapat memenuhi standar mutu dan keamanan pangan yaitu dengan menerapkan Good Manufacturing Practices (GMP) dan SSOP dengan baik dan benar Good Manufacturing Practices (GMP) adalah sistem penanganan dalam pengolahan makanan dari mulai pengadaan bahan mentah sampai makanan siap dikonsumsi untuk mendapatkan kualitas yang konsisten dan keamanan pangan, (Sari, 2016). GMP pada industri hasil perikanan diantaranya seleksi bahan baku, bahan pembantu, penanganan dan pengolahan, pengemasan, dan penyimpanan, (Siahaan dkk., 2022).. Penerapan Good Manufacturing Practices (GMP) di industri rumah tangga petis kupang, objek penelitian SK2, SK3, SK4, dan SK5 di desa Sungikulon diduga telah dilakukan dengan baik dan benar yang diterapkan meliputi bahan baku,penanganan dan pengolahan, pengemasan, penyimpanan dan distribusisehingga petis kupang yang dihasilkan menunjukkan ALT yang sudah sesuai SNI 2718.1:2013.…”
Section: Hasil Dan Pembahasanunclassified
“…Praktik higiene penjamah yang kurang baik tersebut dapat menimbulkan dampak yang merugikan, dimana menjadi faktor penyebab terkontaminasinya minuman thai tea oleh bakteri Salmonella typhi. Hasil penelitian sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Sari & Halimatusa'diah (2018) yang menjelaskan bahwa personal higiene pedagang makanan jajanan di sekolah dasar Kecamatan Gading Cempaka sebagian besar (84,6%) tidak memenuhi syarat Hal ini disebabkan karena pedagang/penjamah makanan sebanyak 69,2% tidak mencuci tangan dengan sabun sebelum menjamah makanan,76,9% pada saat menjamah makanan (16).…”
Section: Pembahasan Higiene Penjamahunclassified
“…Batuk atau bersin pada seseorang dapat membuat tangannya terkontaminasi oleh hasil ekskresi tubuh yang dapat mengandung patogen dan dapat menyebabkan penyakit bawaan makanan jika pindah ke makanan (17). Penjamah makanan perlu untuk mencuci tangan kembali setelah kontak dengan cairan tubuh ketika batuk atau bersin (16). Namun, dalam hal ini tidak ditemukan responden dalam penelitian ini yang mencuci tangan setelah batuk atau bersin.…”
Section: Pembahasan Higiene Penjamahunclassified
“…Hal ini sejalan dengan pernyataan Layrensius dan Sutapa (2020) bahwa pertemuan dinding dan lantai yang membentuk siku menyebabkan sulitnya membersihkan kotoran yang terdapat pada sela-sela dinding. Selain itu pertemuan lantai dan dinding yang berbentuk siku dapat menimbulkan potensi pertumbuhan mikroba yang dapat menyebabkan penyakit (Sari, 2016). Penyimpangan lain yang ditemukan adalah desain pintu yang membuka ke dalam (Gambar 2b).…”
Section: Bangunanunclassified