Implementation of Tourism Destination Development Policy in Samosir Regency

Abstract

Abstract-The development of tourist destinations in Samosir district is an urgent demand for immediate implementation through policies that can build synergy between government, private and community. National regulations should be able to collaborate with tourism destination development policies in the regions in order to run effectively and efficiently. The importance of tourism destination development because it has a broad impact on the life of the community (mulflier effect) so that it can become a high political phenomenon related to power in local government as well as central government. To achieve the success of the development of tourist destinations required the concept of regional development, political and administrative linkages are strong, and empowerment of the community. The role of entrepreneurship is needed in the development of tourist destinations so that people can benefit directly from the development of tourist destinations. Although through a slow process but the participation of the community into demands as per regional autonomy as part of the democratic process in Indonesia. Samosir Regency Government is not ready in determining the policy in the implementation of the development of tourist destinations so that the utilization of the existing potential has not been able to run as expected.

Sosialisasi Pembuatan Skala Prioritas Dalam Pemanfaatan Dan Penggunaan Dana Desa Untuk Menekan Angka Korupsi

“…Tetapi, pada intinya adalah integritas sebagai sebutan untuk orang yang memiliki karakter yang baik dan sebagai penentu kualitas seseorang. Secara khusus integritas dimaknai sebagai sinonim untuk mendefinisikan keadilan, kesetaraan, konsistensi, dan pemenuhan janji (Sinaga et al, 2018). Kepala desa dan perangkat desa diharapkan memiliki sifat integritas dalam menjalankan tugasnya, sehingga disposisi mental tidak terjadi pada saat melaksanakan jabatannya.…”

Pemanfaatan Teknologi Informasi Untuk Meningkatan Pemasaran Wisata Kuliner Halal Pada Era New Normal

“…Sebagian anggota Persatuan Hotel dan Restoran masih belum memiliki kepedulian yang sama dengan yang lainnya sehingga pelaksanaan labelisasi belum berjalan lancar. Hal ini merupakan bentuk Inklusivisme yang ada di Kelurahan Parapat dengan karakteristik tersendiri, dengan demikian program pembangunan yang dilaksanakan memerlukan penyesuaian melalui pemahaman terhadap kondisi masyarakat (Sinaga et al, 2018).…”

“…Hal ini juga berlaku terhadap pengembangan pariwisata. Dengan demikian diharapkan akan memberikan dampak positif terhadap pengembangan pariwisata yang dilakukan oleh komunitas pengusaha rumah makan dan hotel dengan khususnya kuliner halal melalui pemanfaatan teknologi informasi google maps.Hal ini sejalan dengan konsep sinkronisasi good governance yang menginginkan adanya partisipasi berbagai pihak baik peran swasta, masyarakat, dan pemerintah sebagai penguatan terhadap persatuan nasional untuk mencapai kesejahteraan masyarakat (Sinaga et al, 2018).…”