Implikasi Peran Orang Tua Dalam Mendukung Pembelajaran Pendidikan Agama Hindu Terhadap Kompetensi Anak Pada Masa Pandemi di Kota Denpasar

Abstract

The pandemic storm had succeeded in changing education directed online (into network). Over time, online learning raises various problems that are feared to have implications for children's competence. Moreover, online learning tends to focus on the role of parents as educators at home. Reflecting on this, this research chose schools in Denpasar as a sample to identify the role of parents on children's competencies during online implementation. As an important part of the research, several research objectives were formulated, namely, to find out the implications of the parents’ role on children's competence in the field of spiritual attitudes and social attitudes as a moral (affective) basis, the field of knowledge or children's analytical power (cognitive), and the field of creativity or skills child (psychomotor). By using a research method with a type of qualitative research, this research obtained data from primary and secondary data sources. In terms of determining informants, a purposive sampling technique was used, balanced with several data collection techniques, namely observation techniques, interviews, document recording, and library research. After data was obtained, the, data was analyzed using interactive data analysis techniques from Miles and Huberman. The results of this research indicated that the role of parents in learning Hindu Religious Education during pandemic in Denpasar city had positive implications for development of children's spiritual attitude competencies, but it had negative implications for development of children's social attitudes, knowledge and skills. So, conclusion of this research was the role of parents in online learning during the pandemic has been going well, but it needs to be optimized so that it has positive implications for the overall development of children's competencies.

Implikasi Jarak Rumah ke Sekolah Terhadap Motivasi Belajar Siswa

“…Piak sekolah meyedikan trasportasi atau subsidi trasportasi bagi siswa yang jarak rumahnya jauh ke sekolah sehingga ini akan mengurangi kelelahan fisik dan mental siswa akibat perjalanan jauh ke sekolah sehingga siswa dapat focus pada pembelajaran yang diajarkan guru di kelas maupun di ruangan kelas (Ilahi, 2013). Sebagai contoh nyata terdapat beberaap sekolah yang meyediakan bus untuk antar jemput siswanya sehingga ini sanagat membantu siswa, orangtua maupun guru karena siswa tidak akan datang terlambat, orangtua tidak perlu repot menganta anaknya ke sekolah serta Guru akan lebih mudah meyampaikan materi kepada siswanya karena mereka masih dalam keadaan segar dan bersemangat untuk mengikuti pembelajaran (Sutriyanti et al, 2023).…”

“…Situasi ekonomi keluarga juga dapat memperparah dampak jarak terhadap motivasi belajar. Biaya tambahan untuk transportasi atau waktu yang diperlukan untuk perjalanan yang lebih lama bisa menjadi beban tambahan bagi keluarga dengan latar belakang ekonomi yang kurang stabil (Sutriyanti et al, 2023). Hal ini dapat menciptakan tekanan tambahan pada siswa untuk lenih baik di sekolah, sementara juga menangani tantangan ekonomi yang membuanya seperti itu.…”

“…Selain itu, dukungan keluarga dan lingkungan rumah juga memainkan peran krusial dalam mempengaruhi motivasi belajar siswa. Siswa yang tinggal dekat dengan sekolah mungkin lebih mudah mendapatkan dukungan dari orang tua dan anggota keluarga lainnya dalam hal pendidikan (Sutriyanti et al, 2023). Mereka mungkin memiliki lebih banyak kesempatan untuk terlibat dalam aktivitas ekstrakurikuler dan mendapatkan bantuan dengan tugas-tugas rumah mereka.…”