ABSTRAK. Campuran darah sapi dan limbah dapat dimanfaatkan sebagai pakan hal ini di karenakan kadar protein yang tinggi pada darah sapi dan ketersediaan yang melimpah sehingga sangat potensial untuk digunakan sebagai pakan. Penelitian ini bertujuan untuk mencari perbandingan campuran terbaik antara darah sapi dan limbah industry pertanian (ampas kelapa, bungkil inti sawit dan bungkil kelapa), waktu fermentasi (24, 72 dan 120 jam) yang difermentasi oleh Bacillus amyloliquefaciens. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial 3 x 3 x 3 dengan 3 ulangan. Faktor 1 yaitu perbandingan level darah dan limbah pertanian terdiri dari : A1 = 0,8:1; A2 = 1:1, A3 = 1:1,2 (v/v), faktor 2 yaitu jenis limbah (adsorben) terdiri dari: B1 = ampas kelapa, B2 = bungkil inti sawit, B3 = bungkil kelapa, dan faktor 3 yaitu lama fermentasi terdiri dari: C1 = 24 jam, C2 = 72 jam, C3 = 120 jam. Hasil penelitian ini menunjukkan level darah 1:1,2, ampas kelapa, dan lama fermentasi 120 jam memiliki kandungan protein, serat kasar, retensi nitrogen, kecernaan serat kasar dan energi metabolisme terbaik dibandingkan dengan campuran yang lain. Kesimpulan penelitian ini yaitu campuran darah sapi dengan ampas kelapa (1:1,2) yang difermentasi oleh Bacillus amyloliquefaciens selama 120 jam menghasilkan kualitas nutrisi, retensi nitrogen, kecernaan serat kasar, dan metabolisme energi terbaik dibandingkan dengan campuran darah dengan limbah pertanian lainnya. Kata kunci: Darah sapi, limbah pertanian, fermentasi, bacillus amyloliquefaciens ABSTRACT. A mixture of bovine blood and agricultural waste that can be used as animal feed, this is due to the high protein content in cow blood and its abundant availability so it is potential to be used as animal feed. The first stage is to find out the best combination between blood and agricultural waste (coconut pulp, palm kernel cake and coconut cake), and fermentation time (24, 72 and 120 hours) which is fermented by Bacillus amyloliquefaciens. This study used a 3x3x3 factorial completely randomized design (CRD) with 3 replications. Factor 1 is the ratio of blood levels and agricultural waste consisting of: A1 = 0.8:1, A2 = 1:1, A3 = 1:1.2 (v / v), factor 2 is the type of waste (adsorbent) consisting of: B1 = coconut dregs, B2 = palm kernel meal, B3 = coconut cake, and factor 3, namely the fermentation time consisting of: C1 = 24 hours, C2 = 72 hours, C3 = 120 hours. The results of this study showed a blood level of 1:1.2, coconut pulp, and fermentation time of 120 hours had the best protein, crude fiber, nitrogen retention, crude fiber digestibility and metabolic energy compared to other mixtures. The conclusion of this study is that the mixture of bovine blood with coconut pulp (1: 1.2) fermented by Bacillus amyloliquefaciens for 120 hours resulted in the best nutritional quality, nitrogen retention, crude fiber digestibility, and energy metabolism compared to blood mixtures with other agricultural wastes.