Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil pengimplementasian bahan ajar IPA berbasis inkuiri dalam diklat inkuiri berjenjang yang meliputi jenjang dasar dan jenjang lanjut. Penelitian menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif.Pengambilan data dilakukan terhadap 36 guru IPA dari sembilan SMP yang dipilih secara purposive sample. Pengumpulan data dilakukan lewat observasi pembelajaran dan wawancara. Analisis data dilakukan dengan cara deskriptif kuantitatif. Hasil menunjukkan bahwa bahan ajar IPA berbasis inkuiri yang diimplementasikan dalam Diklat inkuiri berjenjang telah mendukung pemikiran dan pertanyaan kritis karena pembelajaran menekankan pada proses penyelidikan yang difasilitasi melalui kegiatan yang bervariasi. Pembelajaran juga menekankan pada prinsip pemahaman materi yang dipelajari.Kata Kunci: bahan ajar IPA berbasis inkuiri, pendidikan dan pelatihan, inkuiri berjenjang
THE IMPLEMENTATION OF INQUIRY-BASED SCIENCE LEARNING MATERIAL IN THE REAL INCREMENTAL INQUIRY TRAININGAbstract. The purpose of this study is to reveal the outcomes of the implemention of inquiry-based science learning material in the Real Incremental Inquiry Training (RIIT) which covers basic and advanced levelS.The study utilized descriptive quantitative approach. The data were collected from August to October 2014. A total of 36 teachers from nine secondary schools were selected through purposive sampling. Observasion sheet and interviews were used to collect data. Results reveal that inquiry-based science learning material improve teachers's ability in thinking and asking questioning critically as in the learning process teachers are motivated through various investigation and activities.
Keywords: inquiry-based science learning material, real incremental inquiry training
PENDAHULUANBahan ajar merupakan salah satu komponen di dalam proses belajar mengajar disamping komponen guru dan siswa. Untuk membantu memudahkan guru dalam menyampaikan pelajaran khususnya IPA diperlukan buku sebagai pedoman yang sesuai dengan aturan. Pemilihan rincian materi ajar haruslah mempertimbangkan program pemerintah, struktur disiplin ilmu, kemampuan siswa, pentingnya bagi siswa, aktivitas siswa, kendala waktu, dan sumber-sumber lokal (Collete, dkk, 1994). Kenyataan menunjukkan, di sekolah-sekolah tidak terlalu banyak ditemui buku sumber yang dapat dijadikan sebagai alternatif acuan bagi guru untuk dapat menyampaikan materi IPA secara tepat. Bahkan kebanyakan sekolah kekurangan suplai materi pembelajaran IPA.