Studi in silico menawarkan dunia yang menarik di mana peneliti menggunakan kekuatan komputasi untuk menjelajahi berbagai fenomena ilmiah. In silico memungkinkan peneliti untuk secara virtual menguji ribuan senyawa potensial termasuk bahan alam dalam interaksi dengan target biologis. Hal ini dapat mempercepat waktu proses penemuan obat dan mengurangi ketergantungan pada uji coba laboratorium yang mahal. Dadap serep (Erythrina subumbrans) adalah tanaman golongan keluarga Papilonaceae yang secara uji fitokimia dilaporkan memiliki kandungan flavonoid yang diduga memiliki efek antipiretik. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan senyawa yang paling berpotensi sebagai antipiretik diantara delapan senyawa golongan flavonoid dari ranting dan akar Dadap Serep (Erythrina subumbrans). Penelitian ini menggunakan metode molecular docking. Pengujian dilakukan terhadap delapan senyawa golongan flavonoid dari ranting dan akar Dadap Serep (Erythrina subumbrans) yaitu pinocembrin; 3,6,4’-trihydroxyflavone; 3,6- dihydroxyflavone; lupalbigenin; erysubin F; genistein; 5-hydroxysophoranone dan abyssinone V, serta kontrol positif paracetamol terhadap protein target dengan kode PDB: 1CX2. Analisis data dilakukan dengan cara membandingkan skor total energi ikatan dan ikatan hidrogen pada residu asam amino yang muncul. Hasil uji menunjukkan bahwa tiga senyawa yang paling berpotensi sebagai antipiretik adalah lupalbigenin, erysubin F, dan abyssinone V dengan skor total energi ikatan berturut-turut -126,3 kkal/mol; -113,1 kkal/mol dan -111,8 kkal/mol.