Penghujung tahun 2019, dunia menghadapi sebuah kondisi pandemik akibat Corona Virus yang penyebarannya ke suluruh dunia. Tercatat sampai Januari 2021 kasus positif Covid-19 secara global sebanyak 83 juta orang dengan jumlah kematian mencapai 1,8 juta orang, di Indonesia temuan kasus sebanyak 758 ribu orang dengan laporan kematian sebanyak 22 ribu orang. Berdasarkan laporan Kemenkes bahwa tercatat sampai tahun 2019 baru 65% posyandu di Indonesia yang aktif dimana masih jauh dari target nasional yaitu 80% dan diperparah dengan adanya pandemik Covid-19 yang mempengaruhi kelancaran kegiatan posyandu dan tingkat partisipasi dimana selama pandemik mengalami penurunan. Kegiatan ini bertujuan untuk mengoptimalkan kegiatan posyandu balita di masa pandemik Covid-19 terutama terkait pemantauan pertumbuhan balita dan konseling kesehatan. Program Pengabdian Masyarakat ini dilakukan melalui pendampingan pelatihan pengukuran antropometri balita oleh orang tua balita dan kunjungan rumah oleh kader. Adapun tahapan pelaksanaan terbagi menjadi beberapa tahapan yaitu tahap perancanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Berdasarkan hasil pre dan post test dapat diketahui bahwa pengetahuan dan ketrampilan kader dalam kategori tinggi rata-rata mengalami kenaikan pada semua indikator. Pada indikator pengetahuan, tingkat pengetahuan pencegahan ISPA naik sebanyak 80%, tingkat pengetahuan penatalaksanaan ISPA 67%, tingkat pengetahuan pencegahan kejang demam 67%, dan tingkat pengetahuan penatalaksaan kejang demam 60%. Sedangkan untuk indikator ketrampilan, tingkat ketrampilan mengukur TB naik sebanyak 90%, ketrampilan mengukur BB 100%, ketrampilan mengukur LILA 75%, dan ketrampilan mengukur LK 65%. Kegiatan pelatihan simulasi pengukuran antropometri pada orang tua dan pendidikan kesehatan tentang pencegahan dan penatalaksanaan ISPA serta kejang demam pada kader menunjukkan peningkatan hasil pengetahuan dan keterampilan dibandingkan sebelum kegiatan.