Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) pada petani penyemprot pestisida masih belum mencapai 100%. Padahal, pestisida merupakan senyawa yang bersifat genotoksik,dan mudah terabsorpsi dalam tubuh jika tidak menggunakan APD. Efek penggunaan APD terhadap kerusakan DNA pada petani belum banyak diteliti di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh alat pelindung diri (APD) dalam melindungi petani terhadap kerusakan DNA. Studi ini dilakukan secara potong lintang pada 38 petani penyemprot pestisida di Desa Lojejer Kecamatan Wuluhan, Kab. Jember. Data demografi, paparan pestisida, dan pemakaian APD didapatkan melalui kuisioner. Kerusakan DNA diukur menggunakan kadar 8-OHdG dalam urin dengan metode ELISA. Hasil pemeriksaan menunjukkan seluruh petani memiliki kadar 8-OHdG diatas rerata orang sehat dan berkorelasi positif dengan status penggunaan APD. Melalui uji regresi linier sederhana, diketahui petani yang tidak menggunakan APD memiliki kadar 8-OHdG 25,44 ng/mg kreatinin lebih tinggi dibanding yang menggunakan APD. Oleh karena itu, APD memiliki peranan penting untuk melindungi petani dari kerusakan DNA akibat akumulasi pestisida jangka panjang.