Kendala utama yang dihadapi oleh “Primitive Coffee” dalam pengolahan kopi adalah kondisi cuaca dengan lembaban yang cukup tinggi dan suhu lingkungan disekitar Dusun Dadapan yang relatif rendah sehingga hasil pengolahan kopi sulit untuk memenuhi standar kualitas yang baik. Alat ukur yang presisi sangat dibutuhkan untuk dapat mengetahui kualitas biji kopi yang baik. Di pasaran terdapat banyak pilihan alat ukur yang ada yang dapat digunakan, namun rata-rata harga alat ukur kelembaban biji kopi relatif mahal sehingga tidak terjangkau bagi para pengusaha kecil. PKM ini memiliki tujuan untuk membuat alat ukur kadar air biji kopi. Hasil pengukuran biji kopi dengan Wile Coffee and Coccoa moisture meter menunjukkan kelembaban sebesar 17,2%, sedangkan hasil pengukuran dengan alat ukur kelembaban biji kopi menunjukkan hasil sebesar 17,37%. Jika selama ini untuk pengukuran 1 kg biji kopi membutuhkan waktu sekitar 15 menit, dengan alat yang dibuat oleh tim pelaksana PKM hanya membutuhkkan waktu pengukuran sekitar 3 menit.