Industri makanan dan minuman tradisional di Jakarta, Indonesia, sedang mengalami transformasi yang signifikan dengan adanya integrasi teknologi Industri 4.0. Penelitian ini menyelidiki implikasi dari transformasi ini melalui analisis kuantitatif, dengan fokus pada sampel 143 bisnis kuliner tradisional. Penelitian ini menilai kondisi adopsi Industri 4.0 saat ini, mengidentifikasi faktor pendorong dan penghambat utama, serta menganalisis dampaknya terhadap proses operasional dan pengalaman pelanggan. Penelitian ini menggunakan Structural Equation Modeling dengan Partial Least Squares (SEM-PLS) untuk menguji hubungan antara karakteristik bisnis, kesiapan tenaga kerja, adopsi Industri 4.0, dan dampak selanjutnya terhadap operasi dan pengalaman pelanggan. Statistik deskriptif memberikan wawasan tentang lanskap demografis dan teknologi, sementara penilaian model pengukuran memastikan validitas dan keandalan instrumen survei. Analisis jalur dan analisis bootstrap memvalidasi hubungan, dan analisis kecocokan model, R², dan Q² mengevaluasi ketahanan model struktural secara keseluruhan. Temuan ini berkontribusi pada wacana akademis, memandu pengambilan keputusan strategis bagi pemilik bisnis, dan menetapkan tolok ukur untuk studi masa depan tentang adopsi Industri 4.0 di industri tradisional.