Inisiatif dari Pesisir Utara Jawa: Merangkul Kearifan Lokal dan Kerjasama Antar Aktor Berkepentingan dalam Pemberdayaan Masyarakat Pesisir

Abstract

<p>Kemiskinan, ketimpangan pendapatan, dan kerusakan lingkungan merupakan masalah yang jamak ditemukan di wilayah pesisir utara Pulau Jawa. Kerusakan lingkungan sendiri merupakan dampak dari aktivitas masyakat pesisir dalam merespon sumber daya laut yang ada. Sekelompok masyakat yang berasal dari empat kelurahan di Kabupatan Jepara, Jawa Tengah menginisasi terbentuknya Kelompok Usaha Bersama (KUB) Berkah Samudra sebagai upaya warga lokal untuk mereduksi masalah tersebut. Pemberdayaan masyarakat pesisir oleh KUB Berkah Samudra dilakukan dengan mengoptimalkan kearifan lokal serta membangun kerjasama antara aktor kepentingan. Kerjasama tersebut dilakukan dengan mengandeng nelayan non anggota kelompok, entitias bisnis, akademisi, serta insitiusi pemerintah terkait. Hasil temuan dalam penelitian ini menunjukan bahwa basis kearifan lokal dan kerjasama antar aktor berkepentingan telah berhasil meningkatkan kesadaran ekologis serta kapasitas anggota maupun masyarakat luas dalam mengelola sumber daya lokal secara lebih bijak. Dengan demikian upaya pemberdayaan masyarakat yang dilakukan KUB Berkah Samudra telah berhasil meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir utara Pulau Jawa secara umum. <strong></strong></p>

Strategi Branding Berbasis Kearifan Lokal

“…Penting untuk menjaga kualitas kerja sama ini dan memastikan bahwa upaya branding sekolah berjalan sejalan dengan misi dan nilai-nilai pendidikan. Kolaborasi yang baik dengan pemerintah desa dapat membantu meningkatkan citra sekolah di mata masyarakat serta memperluas dampak positif sekolah terhadap lingkungan sekitar (Sunartiningsih, A., & Larasati, 2020).…”

Peran Pemangku Kepentingan dalam Pengelolaan Perikanan Rajungan Berkelanjutan

“…Hasil rajungan yang berasal dari alat tangkap bubu masih dalam keadaan hidup sehingga dapat diketahui kondisi rajungan. Aturan Permen KP No 16 Tahun 2022 menyatakan bahwa nelayan yang memperoleh rajungan dalam kondisi bertelur diamanatkan untuk melakukan karantina dan melepas anak rajungan kembali ke laut ketika telur sudah menetas (Sunartiningsih & Larasati, 2020).…”

Empowerment Strategy Of Fishery Products As Economic Resilience In The Coastal Marine

“…That is, empowerment connotes developing and improving through a number of engagements and learnings (Irawan & Tanzil, 2020). In the context of this research, empowerment used within the Tegal community who works as a marine catch manager is an effort to provide and mentoring on how to process and market processed ikat which has better value, so that the results are greater economically (Sunartiningsih & Larasati, 2020) . In other words, the main purpose of this empowerment is how to build community welfare through economic activities that have been carried out.…”