2019
DOI: 10.36289/jtmi.v14i1.112
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Inovasi Desain dan Simulasi Model Prostesis Bawah Lutut Berdasarkan Antropometri Orang Indonesia

Abstract: Data kesehatan tahun 2012 menunjukkan bahwa 2,45 % dari jumlah penduduk Indonesia merupakan penyandang disabilitas. Penderita tuna daksa menempati posisi kedua setelah gangguan pada penglihatan. Amputasi bawah lutut adalah salah satu bentuk tuna daksa yang banyak terjadi di Indonesia. Pasien amputasi bawah lutut akan kesulitan berjalan karena ketiadaan organ akibat amputasi. Prostesis bawah lutut merupakan alat pengganti organ bawah lutut. Prostesis bawah lutut akan membantu penderita amputasi bawah lutut agar… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1

Citation Types

0
1
0
3

Year Published

2021
2021
2023
2023

Publication Types

Select...
3
1

Relationship

0
4

Authors

Journals

citations
Cited by 4 publications
(4 citation statements)
references
References 2 publications
0
1
0
3
Order By: Relevance
“…This is in line with research which states that the amputation of the lower limbs reaches 85-90% of all amputations and amputations below the knee are the most common type of amputation surgery and approximately 90% of patients who performed amputations below the knee were successful in using a prosthesis when compared to amputations above the knee. The number of amputation cases below the knee 95% due to Diabetes Mellitus (60%), trauma (30%), and tumors (5%) (Prawira & Rachmat, 2018;Suryawan et al, 2019;Vitriana, 2002).…”
Section: Resultsmentioning
confidence: 99%
“…This is in line with research which states that the amputation of the lower limbs reaches 85-90% of all amputations and amputations below the knee are the most common type of amputation surgery and approximately 90% of patients who performed amputations below the knee were successful in using a prosthesis when compared to amputations above the knee. The number of amputation cases below the knee 95% due to Diabetes Mellitus (60%), trauma (30%), and tumors (5%) (Prawira & Rachmat, 2018;Suryawan et al, 2019;Vitriana, 2002).…”
Section: Resultsmentioning
confidence: 99%
“…Telah dijelaskan bahwa diperlukan kombinasi antar dua produk kompetitor sebagai referensi pengembangan produk kaki prostetik. Terdapat beberapa parameter batasan yang harus dipenuhi pada konsep produk, yaitu: a) Beban maksimum yang mampu ditahan oleh kaki prostetik sebesar 100 kg (Setiadi, 2018); b) Rentang berat minimal dan maksimal produk harus menyerupai berat kaki yang diamputasi. Digunakan batasan 6,10% dari berat badan total, untuk orang Indonesia berat kaki prostetik harus berada pada rentang 3,2-5,7 kg (De Leva, 1996); c) Usia pakai produk lebih dari 5 tahun, sehingga digunakan nilai safety factor sebesar 4 (Prakoso, 2016); d) Harga jual produk harus lebih rendah dari harga jual produk kompetitor, yaitu di bawah Rp3.000.000,00 untuk tipe eksoskeleton dan di bawah Rp8.500.000,00 untuk tipe endoskeleton.…”
Section: Konsep Rancangan Produkunclassified
“…Salah satu prostesis yang banyak digunakan adalah prostesis bawah lutut. Prostesis bawah lutut terbagi menjadi 4 komponen utama yaitu soket, shank, sistem suspensi dan telapak kaki prostesis (Suryawan, et al, 2019).…”
unclassified
“…Untuk pengaturan ketinggian prostesis ini adalah dengan menggunakan mekanisme alur pada bagian shank/pylon. Sedangkan untuk mengatur ukuran lingkar soket-nya adalah dengan menggunakan tali yang panjangnya dapat disesuaikan sehingga dapat dikencangkan sesuai dengan lingkar betis dari pengguna prostesis tersebut (Suryawan, et al, 2019). Hanya saja, pada penelitian tersebut lebih berfokus pada ukuran tinggi yang dapat diatur untuk menyesuaikan tinggi pengguna.…”
unclassified