Aphis craccivora merupakan salah satu hama penting pada kacang panjang. Selain menimbulkan kerugian bagi tanaman, A.craccivora juga berperan penting sebagai vektor Bean common mosaic virus (BCMV) di lapangan. Penelitian ini bertujuan untuk menguji efektivitas kitosan terhadap perkembangan populasi dan preferensi makan A. craccivora dan kemampuan A. craccivora dalam menularkan BCMV. Kitosan diaplikasikan dengan cara penyemprotan pada daun pada konsentrasi antara 0,1-1%. Pengujian perkembangan populasi dan preferensi makan kutudaun dilakukan pada tanaman dan daun kacang panjang yang diberi perlakuan kitosan. Tanaman kontrol tidak diberi perlakuan kitosan. Penularan BCMV dilakukan dengan menggunakan tiga imago A. craccivora yang mengandung BCMV per tanaman. Perlakuan kitosan mampu menekan perkembangan populasi dan mengurangi preferensi makan A. craccivora secara nyata dibandingkan dengan kontrol pada semua perlakuan. Selain itu, perlakuan kitosan dapat menekan penularan BCMV melalui A. craccivora yang ditunjukkan oleh kejadian dan titer BCMV yang nyata lebih rendah dibandingkan dengan kontrol. Penekanan populasi dan preferensi makan kutudaun serta infeksi BCMV diduga berhubungan dengan kemampuan kitosan sebagai penghambat makan (anti-feedant) A. craccivora. Penekanan infeksi BCMV melalui kutudaun yang ditunjukkan dengan penekanan insidensi, keparahan dan titer BCMV secara nyata dibandingkan dengan kontrol. Di antara konsentrasi kitosan yang diuji, konsentrasi 0,9% merupakan konsentrasi kitosan yang paling efektif dalam menekan A. craccivora dan BCMV.