Tribolium castaneum merupakan salah satu hama gudang penting di negara tropis. Fumigasi menggunakan fosfin adalah upaya pengendalian yang paling umum dilakukan. Namun, penggunaan fosfin secara terus-menerus dalam waktu lama telah mengakibatkan terjadinya resistensi. Tujuan penelitian ini untuk mempelajari efek fumigan dan repelen fraksi-fraksi minyak pepermin Mentha piperita terhadap T. castaneum, serta mengidentifikasi senyawa-senyawa yang terkandung di dalam fraksi aktifnya. Penelitian dilakukan di Laboratorium Entomologi Seameo Biotrop Bogor dan di Pusat Laboratorium Forensik Mabes Polri Jakarta sejak Januari hingga Oktober 2016. Minyak pepermin didestilasi dari daun M. piperita. Minyak pepermin difraksinasi dengan teknik partisi pelarut menggunakan pelarut n-heksana, etil asetat, dan metanol. Ketiga fraksi diuji sebagai fumigan dan repelen terhadap T. castaneum. Fraksi aktif dianalisis senyawa kimianya menggunakan GC-MS. Fraksi n-heksana pepermin (FHP) merupakan fraksi yang aktif terhadap mortalitas imago dan larva T. castaneum. Nilai LC 95 FHP untuk imago dan larva berturut-turut sebesar 1,92 % dan 9,43 %. Konsentrasi sublethal FHP juga menunjukkan aktivitas menghambat perkembangan larva. Persentase larva berhasil menjadi pupa berkisar 48,67-74,91 %, sedangkan yang berhasil menjadi imago berkisar 9,12-16,59 %. FHP memiliki aktifitas repelen terhadap imago T. castaneum mencapai 86,7 % pada 72 jam setelah perlakuan (JSP). Senyawa dominan pada FHP antara lain β-pinen, limonen, isopulegol, menton, isomenton, mentol, pulegon, dan trans-carane. FHP atau senyawa-senyawa yang dikandungnya berpotensi untuk dikembangkan sebagai insektisida nabati.