Retinopati diabetik (RD) merupakan komplikasi mikrovaskular DM karena adanya kerusakan pembuluh darah retina yang dapat menyebabkan kebutaan permanen. Kontrol glukosa darah yang baik terbukti mengurangi onset dan risiko perkembangan RD. penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan obat antidiabetes pada pasien DM tipe 2 komplikasi RD dan luaran terapi dilihat dari perubahan kadar glukosa darah dan derajat RD pasien. Desain penelitian ini adalah observasional dengan pendekatan retrospektif. Data penelitian diperoleh dari rekam medis pasien DM tipe 2 komplikasi RD periode Januari 2018-Desember 2018 di RSUP Sanglah. Data derajat RD dianalisis secara deskriptif sedangkan perubahan kadar glukosa darah dianalisis secara statisik (paired t-test dan wilcoxon). Pada penelitian ini didapatkan sebanyak 29 pasien yang memenuhi kriteria inklusi dengan penggunaan obat terdiri dari insulin sebanyak 14 pasien (48,3%), OAD (oral antidiabtes drugs) sebanyak 9 pasien (31,0%) dan kombinasi OAD + insulin 6 pasien (20,7%). Rata-rata KGDP pasien menurun signifikan (p<0,05) pada penggunaan OAD, insulin, dan kombinasi OAD + insulin masing-masing sebesar 52,22±20,34; 58,86±19,29 dan 92,83±26,99 mg/dL. Rata-rata KGD2PP pasien menurun signifikan (p<0,05) pada penggunaan OAD dan insulin masing-masing sebesar 69,00±23,22 dan 79,35±31,58 mg/dL, namun pada penggunaan kombinasi OAD + insulin penurunan yang terjadi tidak signifikan (p>0,05) sebesar 67,33±49,55 mg/dL. Rata-rata HbA1c pasien menurun signifikan (p<0,05) pada penggunaan OAD, insulin dan kombinasi OAD + insulin masing-masing sebesar 1,77±0,39; 1,58±0,52 dan 1,60±0,55 %. Peningkatan derajat RD terjadi pada 5 dari 29 (17,24%) pasien.
Kata kunci: Dabetes mellitus tipe 2, Retinopati diabetik, Glukosa darah, OAD, Insulin.