Penelitian ini dilatarbelakangi bahwa berdasarkan data Bank Indonesia perekonomian Indonesia terus menunjukan kinerja yang membaik dan positif dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia. Akan tetapi pertumbuhan ekonomi di Indonesia memicu meningkatnya ketimpangan antar penduduk yang tercermin dalam Indeks Gini, bahwa selama periode 2010-2014 mengalami fluktuasi, dengan rasio gini mencapai angka tertingginya di angka 0.414 pada September 2014, namun mulai bulan Maret 2015 hingga Maret 2018, nilainya secara konsisten mulai menurun. Bahkan rasio gini bulan Maret 2018 menjadi yang terendah sejak 7 tahun terakhir, atau sejak September 2011. Tujuan penelitian ini, untuk menganalisis pengaruh Lembaga Pembiayaan Syariah terhadap pertumbuhan ekonomi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, dengan metode deskriptif kuantitatif. Adapun Pengumpulan data dengan tehnik observasi, angket dan dokumentasi. Sedangkan analisis datanya melalui Uji asumsi kelasik, Uji normalitas dan uji hipotesis. Penelitian ini menggunakan alat bantu Statistical Package Science (SPSS) version 26.0 Hasil penelitian menunjukkan, bahwa, pengaruh lembaga pembiayaan syariah terhadap pertumbuhan ekonomi bahwa besarnya nilai Adjusted R Square sebesar 0.356 untuk model 1 dan 0.319 untuk model 2. Nilai ini menerangkan besarnya peran atau kontribusi variabel independen LPS yang mampu menjelaskan variabel pertumbuhan ekonomi sebesar 0.356 atau 35.6%, Sedangkan sisanya (100% -35,6%.) sebesar 64,4% dijelaskan oleh variabel lain di luar model penelitian ini.