2020
DOI: 10.32923/tarbawy.v7i1.1184
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Intervensi Latihan Sensori Motorik Dalam Pengembangan Kinestetik Anak Autis

Abstract: Abstract Based on data released by the Central Bureau of Statistics, the number of autism in Indonesia in 2010 is estimated to reach 2.4 million people. In that year, the population of Indonesia was 237.5 million people with a growth rate of 1.14 percent. The number of people with autism in Indonesia is estimated to have an increase of about 500 people every year. It is necessary to make efforts to hone the special skills of children with autism that adjust to the stage of its development. The developmen… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
3
1

Citation Types

0
0
0
5

Year Published

2021
2021
2024
2024

Publication Types

Select...
3
1

Relationship

0
4

Authors

Journals

citations
Cited by 4 publications
(5 citation statements)
references
References 2 publications
0
0
0
5
Order By: Relevance
“…Pendidik pertama dan utama adalah orangtua. menyatakan bahwa (Fhatri, 2020) "peran orang tua dalam pendidikan adalah sebagai pendidik, pendorong, fasilitator dan pembimbing".…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Pendidik pertama dan utama adalah orangtua. menyatakan bahwa (Fhatri, 2020) "peran orang tua dalam pendidikan adalah sebagai pendidik, pendorong, fasilitator dan pembimbing".…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Dalam hal ini kegiatan anak lebih banyak di dominasi dengan terlibatnya sensori dan motorik anak, yang terdiri dari motorik halus dan motorik kasar. Sensori motorik sangat penting distimulasikan sejak dini, sebab sensorimotorik merupakan tahap perkembangan awal yang harus dilalui anak, agar nantinya anak tidak mengalami kesulitan dalam melanjutkan tugas perkembangannya, anak yang aktif dalam aktivitas sensorimotorik tentunya akan lebih mudah melewati perkembangan selanjutnya, sehingga anak menjadi lebih kuat, mandiri, cerdas dan percaya diri dimasa mendatang (Fhatri, 2020;Mulyani, 2019).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Perkembangan sensorimotorik ini sangat penting bagi anak, tahap sensorimotorik merupakan tahap awal yang ditandai dengan pemikiran anak berdasarkan pada tindakan inderawinya, proses adaptasi anak didasarkan pada tindakan inderawi anak terhadap lingkungannya, seperti melihat, meraba, membau dan mendengar melalui proses asimilasi dan akomodasi (Bujuri, 2018;Juwantara, 2019). Mengingat pentingnya perkembangan sensori motorik terhadap perkembangan anak selanjutnya, seperti kemampuan kognitifnya, kemampuan sosialnya, dan berkomunikasi dengan orang-orang yang ada disekitarnya, sehingga untuk menstimulasi sensorimotorik pada anak tentunya dibutuhkan media-media yang bisa dimainkan langsung oleh anak, dan melibatkan kemampuan keseimbangan, koordinasi antar anggota tubuh, dan kekuatan tangan, dimana media itu sendiri memberikan tantangan tersendiri bagi anak (Fhatri, 2020;Rosiyanah et al, 2020). Dengan terlibatnya sensorimotorik anak secara langsung, diharapkan dapat memberikan pengalaman tersendiri bagi anak, sehingga anak tidak mengalami kesulitan lagi dalam menyelesaikan tugas-tugas yang berikan guru (Meilanie, 2020).…”
Section: Pendahuluanunclassified
See 1 more Smart Citation
“…Buku saku akan dibawa oleh orang tua dan diisi oleh petugas administrasi atau terapis yang bertugas untuk memberikan perubahan dan progress selama dilakukan terapi [13] Pada saat anak pindah ke PLA yang lain seringkali anak harus mengulang kembali untuk dilakukan screening dan proses terapi akan kembali lagi ke awal, ini diakibatkan karena sering kali kartu atau buk saku yang didapat olah orangtua hilang dan mengalami kerusakan. [14]Anak akan mengulang kembali dilakukan terapi, tidak mengikuti terapi yang di PLA sebelumnya [15]. Saat ini pengguna smartphone sudah menjadi gaya hidup hampir di semua lapisan masyarakat [16]Masyarakat sudah terbiasa menggunakan smarphone dengan system operasi android untuk berkomunikasi atau melakukan kegitan lain.…”
unclassified