Drought stress is one of the important limiting factors in increasing rice production in Indonesia. Development of rice varieties with increased tolerance to drought is needed to meet the rice production challenge. Some transgenic Nipponbare rice lines that carry activation tag have been generated from the previous study. The purpose of this study was to evaluate the root penetration ability and the stability of Ds element in the T 1 generation of activation tag rice lines. Materials used in the study were T 1 seeds of 47 transgenic lines, drought tolerant check varieties (Cabacu and IRAT112), and sensitive check varieties (IR64 and wild type Nipponbare). T 1 seeds were prescreened by germination in Basta herbicide solution to eliminate T 1 individuals that did not carry activation tag element. Root penetration ability was evaluated using wax-petrolatum layers as a proxy for compacted soil layers. The presence of bar gene and the absence of hpt gene as detected by PCR were used to identify T 1 stable mutants. Out of 47 transgenic lines tested, 38 lines showed better root penetration ability than non transformed Nipponbare. PCR analysis identified four stable mutants, namely M-Nip-12.12, M-Nip-19.8, M-Nip-19.9, and M-Nip-20.13. One stable mutant, M-Nip-20.13, showed better root penetration ability than tolerant check varieties. This mutant is a good candidate for isolation of drought tolerance gene.
Keywords:Rice, transposon mutagenesis, activation tagging, drought tolerance.
ABSTRAKCekaman kekeringan merupakan salah satu faktor pembatas penting dalam peningkatan produksi padi di Indonesia. Perakitan varietas unggul padi toleran kekeringan diperlukan untuk menjawab tantangan tersebut. Beberapa galur padi Nipponbare transgenik yang membawa penanda aktivasi telah dihasilkan pada penelitian sebelumnya. Tujuan penelitian ini adalah mengevaluasi daya tembus akar dan stabilitas elemen Ds pada galur-galur penanda aktivasi generasi T 1 . Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah benih T 1 47 galur transgenik, varietas cek toleran kekeringan (Cabacu dan IRAT112), dan varietas cek peka (IR64 dan Nipponbare tipe liar). Benih T 1 ditapis terlebih dahulu dengan perkecambahan pada larutan herbisida Basta untuk mengeliminasi individu yang tidak membawa elemen penanda aktivasi. Daya tembus akar dievaluasi menggunakan lapisan lilin sebagai tiruan lapisan tanah yang padat dan keras (hardpans). Keberadaan gen bar dan ketiadaan gen hpt yang dideteksi dengan PCR digunakan untuk mengidentifikasi mutan-mutan stabil. Dari 47 galur yang diuji, 38 galur menunjukkan daya tembus akar yang lebih baik daripada Nipponbare non transforman. Analisis PCR mengidentifikasi empat mutan stabil, yaitu M-Nip-12.12, M-Nip-19.8, M-Nip-19.9, dan M-Nip-20.13. Satu mutan stabil, M-Nip-20.13, menunjukkan daya tembus akar yang lebih baik daripada varietas cek toleran. Mutan ini menjadi kandidat yang baik untuk isolasi gen toleran kekeringan.Kata kunci: Padi, mutagenesis transposon, penanda aktivasi, toleransi kekeringan.Hak Cipta © 2016, BB B...