Pekerjaan merawat tanaman membutuhkan tingkat fokus yang tinggi dan waktu yang banyak. Perempuan perawat taman dikerahkan dalam menjaga keasrian lingkungan kampus Universitas Sebelas Maret (UNS). Namun terdapat permasalahan yang dihadapi oleh pekerja baik di dalam lingkungan pekerjaan maupun di rumah. Upah yang diperoleh pekerja hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan pangan. Meski banyak kekurangan, keputusan untuk mencari tempat kerja lain tidak pernah terbayang oleh pekerja. Profesionalitas tetap menjadi visi utama yang ditanamkan oleh pekerja. Tujuan penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan bertahan hidup perempuan perawat taman dalam menghadapi persoalan dan rintangan di kehidupan mereka. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Teknik pengumpulan data dengan wawancara dan penentuan sampel melalui teknik purposive sampling. Hasil penelitian ini menunjukkan bentuk praktik bertahan hidup yang dijalankan oleh perempuan perawat taman yaitu dengan menahan diri dari segala keinginan, mencari nafkah ganda, dan membangun relasi. Strategi jaringan menjadi bentuk praktik bertahan hidup yang dominan digunakan oleh pekerja. Relasi tidak hanya menjadi jalan bagi informasi dan sarana bantuan, namun juga sebagai media penguat bagi mereka untuk terhindar dari kondisi psikis yang buruk.