2015
DOI: 10.56189/ja.v4i1.200
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Invigorasi Benih Padi Gogo Lokal Untuk Meningkatkan Vigor Dan Mengatasi Permasalahan Dormansi Fisiologis Pascapanen

Abstract: The objective of this research was to evaluate the effect of seed invigoration on improving seed viability and vigor, and to overcome problems of postharvest physiological dormancy of upland rice seed. The research was conducted from February to June 2011 at Agrotechnology Laboratory, Faculty of Agriculture, Halu Oleo University. The experiment used randomized complete design which consisted of 13 treatments, i.e control (G0), Hidration-Dehidration (G1), Matriconditioning using ground brick (G2), Matriconditio… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1

Citation Types

0
0
0
1

Year Published

2018
2018
2023
2023

Publication Types

Select...
5

Relationship

0
5

Authors

Journals

citations
Cited by 5 publications
(2 citation statements)
references
References 5 publications
0
0
0
1
Order By: Relevance
“…PGPR digunakan sebagai agens pengendali hayati karena kemampuannya bersaing dalam mendapatkan zat makanan atau hasil-hasil metabolit yang bersifat antagonis terhadap patogen (Lizansari 2013). Selain itu, penggunaan PGPR pada perlakuan benih mampu memperbaiki dan meningkatkan mutu benih serta dapat meningkatkan viabilitas dan vigor benih (Sutariati et al 2014).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…PGPR digunakan sebagai agens pengendali hayati karena kemampuannya bersaing dalam mendapatkan zat makanan atau hasil-hasil metabolit yang bersifat antagonis terhadap patogen (Lizansari 2013). Selain itu, penggunaan PGPR pada perlakuan benih mampu memperbaiki dan meningkatkan mutu benih serta dapat meningkatkan viabilitas dan vigor benih (Sutariati et al 2014).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Penetapan first count dan final count dilakukan berdasarkan penelitian Rahmasyahraini (2008). Potensi tumbuh maksimum ditetapkan berdasarkan Sutariati et al (2014). Nilai daya kecambah benih ditetapkan berdasarkan ISTA (2011).…”
Section: Pengamatan Dan Pengambilan Dataunclassified