ENGLISHThe pattern of community food consumption in Pati Regency has not been ideal yet in practice. The aims of this study are to find out the policy implementation of local food consumption diversification in Pati Regency, and to analyze the factors that influence the implementation of the policy. This research used qualitative method. The research was conducted in Pati regency, by conducting in-depth interviews to 18 (eighteen) informants from related agencies and targetted groups/communities. The data analyses include data reduction, data presentation and conclusion. The results of the research showed that the policy implementation of diversification of local food consumption in Pati Regency did not run well. There were 4 factors that impeded the policy implementation: (1) Communications, the delivery of policy content/socialization to policy implementers has not conducted well; (2) Resources, inadequate human resource in terms of quantity and quality. The agencies actively involved were only 7 (seven) of 11 (eleven) related agencies; (3) Organizational structure, the preparation of SOP was too late so it did not support effectively the implementation the policy; and (4) Communities attitudes towards local food, the communities considered that local food was "out of date and ndeso" and tended to like foods that were considered modern. INDONESIAPola konsumsi pangan masyarakat Kabupaten Pati belum ideal. Pemerintah Kabupaten Pati mengeluarkan Perda Nomor 28 Tahun 2010 tentang Kebijakan Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan Berbasis Sumber Daya Lokal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi kebijakan diversifikasi konsumsi pangan lokal di Kabupaten Pati, dan melakukan analisis faktor-faktor yang mempengaruhi implementasi kebijakan tersebut. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Penelitian dilakukan di Kabupaten Pati, dengan melakukan wawancara mendalam kepada 18 (delapan belas) informan yang berasal dari instansi yang melaksanakan kebijakan diversifikasi konsumsi pangan lokal, dan kelompok sasaran / masyarakat. Analisis data yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi kebijakan diversifikasi konsumsi pangan lokal di Kabupaten Pati tidak berjalan dengan baik. Faktor-faktor yang menghambat implementasi kebijakan: (1) Komunikasi, penyampaian isi kebijakan/sosialisasi kepada para pelaksana kebijakan tidak dilakukan dengan baik; (2) Sumber daya, dukungan sumber daya manusia yang kurang baik dari segi jumlah maupun kualitasnya. Instansi yang terlibat hanya 7 (tujuh) dari 11 (sebelas) instansi pelaksana; (3) Struktur organisasi, penyusunan SOP terlambat sehingga tidak efektif mendukung pelaksanaan kebijakan; dan (4) Sikap masyarakat terhadap pangan lokal, masyarakat menganggap bahwa makanan lokal adalah makanan yang “kuno dan ndeso” dan lebih cenderung ke pangan lainnya seperti roti dan western food yang dianggap modern.