Xanthomonas campestris pv. campestris merupakan bakteri penyebab penyakit busuk hitam (black rot) pada kubis. Petani masih mengandalkan pestitida sintetis azoksistrobin dan difenokonazol untuk mengendalikan penyakit pada tanaman kubis yang dikhawatirkan akan berdampak pada keanekaragaman X. campestris pv. campestris. Tujuan penelitian ialah mendapatkan data keanekaragaman secara genetik dan fenotipik isolat bakteri X. campestris pv. campestris, serta mendapatkan data respons resistensi isolat bakteri tersebut terhadap campuran bahan aktif azoksistrobin dan difenokonazol. Penelitian terdiri atas lima tahapan, yaitu (1) pengambilan sampel pada lahan yang terdapat gejala busuk hitam; (2) isolasi bakteri menggunakan teknik penanaman jaringan; (3) seleksi isolat dengan uji sifat Gram, hipersensitif, hidrolisis pati, dan patogenesitas; (4) identifikasi menggunakan primer spesifik dan universal 16S rRNA; dan (5) analisis keanekaragaman genotipe dengan metode RFLP in silico dan keragaman fenotipe dengan mengukur bobot eksopolisakarida. Hasil karakterisasi dan identifikasi secara molekuler diperoleh lima isolat bakteri X. campestris pv. campestris, yaitu CLT01, CDA08, SDA02, SDA22, dan SDA26. Hasil analisis keanekaragaman genotipe menunjukkan bahwa kelima isolat memiliki keanekaragaman berdasarkan pemotongan fragmen DNA gen 16S rRNA, sedangkan keragaman fenotipe ditunjukkan dengan nilai inhibition consentration (IC) yang berbeda-beda. Isolat SDA22 memiliki nilai IC50 paling tinggi dan keanekaragaman secara genetik yang berbeda dibandingkan dengan isolat X. campestris pv. campestris lainnya. Penggunaan pestitida sintetis azoksistrobin dan difenokonazol secara terus-menerus dalam jangka waktu lama dikhawatirkan berdampak pada patogen seperti X. campestris pv. campestris. Oleh karena itu, alternatif pengendalian yang lain diperlukan agar tidak terjadi resistensi pada X. campestris pv. campestris.