Isolasi Senyawa Kumarin pada Tanaman

Abstract

Indonesia is a country rich in biodiversity. Of several plants that can be used as alternative medicine to treat disease. The efficacy of plants as medicine in health is related to plants having chemical compounds which are the result of secondary metabolites contained in these plants. One of the secondary metabolites in plants is coumarin. Coumarins can be found in almost all plants from roots, stems, leaves, flowers and fruit. The purpose of this study was to isolate and identify coumarin compounds contained in these plants. In the process of isolating coumarin compounds that can be done by several methods including extraction, phytochemical screening, fractionation, isolation of coumarins and identification of isolates. Plants containing coumarin compounds that were used in the isolation of coumarins that we reviewed were sundai lime peel (Citrus nobilis Lour), rambutan fruit seeds (Nephelium lappaceum L), water henna leaves (Impatiens Balsemina Linn), harp bark (Sandoricum koetjape) and Artemisia annua L.

Implementasi Pendampingan Peningkatan Minat Beli Ulang Dalam Pengembangan Pelayanan Usaha Menengah

“…Pemaksimalan perangkat media sosial berbasis online dan offline ini merupakan pendampingan yang berbasis sistem informasi teknologi seperti pemaksimalan penggunakan aplikasi Instagram serta pemaksimalan penggunaan akun shopee indonesia dimana shopee terkenal dengan aplikasi yang tergolong sangat popular digunakan masyarakat dalam mendukung keterbutuhan keseharian hingga usaha mereka. (Pratiwi et al, 2022) (Pasaribu et al, 2023) Seiring berjalan berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang telah dilakukan antara tim pengabdian dengan pekerja hingga pada pemilik usaha mendapati dengan keterdapatannya pola kerja sebagai salah satu hambatan dalam memaksimalkan saran dan prasarana ini merupakan suatu komponen tambahan yang dapat disisipkan dalam pendampingan yang telah direncanakan ditemukan pula bahwa didalam kegiatan usaha tersebut didapati masih dalam proses adaptasi dengan pola kerja baru akibat dampak dari pandemi yang sangat berpengaruh dalam kegiatan usaha, temuan ini dapat dinilai sebagai keterlamabatan sikap yang diberlakukan dalam kegiatan usaha, faktor lain yang dinilai menjadi unsur kendala atas temuan ini bahwa pemberdayaan sumber daya manusia di kegiatan usaha ini tergolong sedikit. (Avandia Yovan Ari Krisma et al, 2023) Gambar 1.…”