2019
DOI: 10.35836/jakis.v4i2.24
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Isu Dan Tantangan Kompetensi Dewan Pengawas Syariah Di Indonesia

Abstract: This study aims to discover and know the issues and challenges the competence of the shariah supervisory board in Indonesia. Given the inequality between sharia accounting competence. The discussion of this study will combine engineering library research with interviews with practitioners and academics who work in auditing sharia. The results of this study discovered that there are three issues related to the competence of shariah supervisory board in Indonesia, which is, 1) Unbalance the competency of the sha… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1
1
1

Citation Types

0
8
0
12

Year Published

2019
2019
2023
2023

Publication Types

Select...
6

Relationship

0
6

Authors

Journals

citations
Cited by 9 publications
(20 citation statements)
references
References 2 publications
0
8
0
12
Order By: Relevance
“…Salah satunya, Malaysia juga mempunyai masalah yang sama, yaitu kurangnya SDM dan kompetensi auditor syariah yang memadai. Hanya 5,9% dari total responden yang memiliki kedua kompetensi tersebut pada saat bersamaan (Izzatika and Lubis 2016). Berdasarkan Tabel 1, dapat dijelaskan bahwa auditor di bidang akuntan publik pada perbankan syariah terdapat 145 orang dari 2.163 orang yang bersertifikat CPA IAPI dan 346 orang bersertifikat CA IAI.…”
Section: Abstrakunclassified
See 2 more Smart Citations
“…Salah satunya, Malaysia juga mempunyai masalah yang sama, yaitu kurangnya SDM dan kompetensi auditor syariah yang memadai. Hanya 5,9% dari total responden yang memiliki kedua kompetensi tersebut pada saat bersamaan (Izzatika and Lubis 2016). Berdasarkan Tabel 1, dapat dijelaskan bahwa auditor di bidang akuntan publik pada perbankan syariah terdapat 145 orang dari 2.163 orang yang bersertifikat CPA IAPI dan 346 orang bersertifikat CA IAI.…”
Section: Abstrakunclassified
“…Artinya masih sekitar 92 orang lagi yang belum memiliki sertifikasi syariah. Di Indonesia memang diperbolehkan auditor syariah bekerja untuk 4-5 lembaga keuangan syariah, namun rangkap jabatan pada lebih dari satu institusi lembaga keuangan syariah dapat memicu konflik kepentingan dan dapat memungkinkan mengganggu obyektivitas dalam menjalankan kesesuaian syariah (Izzatika and Lubis 2016).…”
Section: Abstrakunclassified
See 1 more Smart Citation
“…Masih minimnya auditor syariah yang kompeten di Indonesia ini diakibatkan oleh ketersediaan lembaga berupa pendidikan serta pelatihan yang masih sangat minim, kemudian juga kurikulum akuntansi/audit syariah yang kurang memadai dan sertifikasi yang diadakan di Indonesia belum optimal. Sejauh ini, lembaga pendidikan tinggi di Indonesia yang dapat memenuhi kebutuhan akan auditor syariah masih relatif sedikit jumlahnya (Izzatika & Lubis, 2016). Sehingga orang meragukan kompetensi seorang auditor syariah dan dirasa masih tidak independennya auditor dalam melakukan audit.…”
Section: Realita Yang Terjadi Dalam Sistem Audit Syariahunclassified
“…117/DSN- Furthermore, with regard to human resources (in this case is SSB), some studies such as Izzatika and Lubis (2016) and Prabowo and Jamal ( 2017) reveal that SSB in Indonesia is still less adequate for competence because the expertise of SSB is expected not only sharia knowledge but also technical knowledge about operations of sharia banking and finance. Izzatika and Lubis (2016) find that there are at least three issues or problems related to the SSB in Indonesia, among others are: first, the imbalance of competencies possessed by SSB between finance and accounting knowledge and sharia knowledge. Second, the certification agency for SSB members has not functioned optimally.…”
Section: Roles and Challenges To Be Faced By The Sharia Supervisory Boardmentioning
confidence: 99%