Konsep sense of place pada perumahan digunakan untuk menggambarkan ikatan antara penghuni dengan tempat tinggalnya. Dalam perencanaan perumahan, sense of place menjadi salah satu ukuran penting didalam membangun komunitas. Perumahan tidak sekedar sebagai tempat bernaung tetapi juga sebagai tempat yang dapat memunculkan ikatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi indikator sense of place pada kampung kota dan rusunawa. Kampung kota mewakili perumahan yang tumbuh alamiah, sedangkan rusunawa mewakili perumahan terencana. Sense of place memiliki tiga dimensi, yaitu place identity, place attachment dan place dependence. Setiap dimensi berturut-turut menggambarkan identitas penghuni, kecintaan penghuni atas tempat tinggalnya, dan ketergantungan penghuni pada tempat tinggalnya. Sebagai kasus kampung kota dipilih Kampung Kali Apuran, sedangkan rusunawa diambil Rusunawa Daan Mogot. Teknik pengumpulan data digunakan metode survei angket. Responden sebanyak 61 keluarga penghuni kampung kota dan 61 keluarga penghuni rusunawa. Teknik analisis menggunakan second order confirmatory factor analysis dengan bantuan SmartPLS. Hasil analisis menunjukkan bahwa identitas tempat, cinta tempat, dan ketergantungan pada tempat (orde pertama) terbukti dapat mengukur sense of place penghuni kampung kota maupun rusunawa. Perbedaan terletak pada orde kedua, yakni pada tingkat indikator dimensi sense of place. Indikator yang signifikan dan berlaku baik di kampung kota maupun rusunawa terletak pada dimensi place dependence, yakni ketersediaan berbagai fasilitas dan perumahan dapat memenuhi seluruh kegiatan penghuni. Ke dua indikator ini perlu menjadi perhatian pada setiap tipe perumahan agar terbangun komunitas.