Kejahatan merupakan perubahan yang tidak direncanakan akibat proses pengembangan perkotaan. Pendekatan geografis dalam analisis kejahatan mampu menganalisis pola kejahatan menggunakan sistem informasi geografis, sekaligus mengkaji hubungan antara kejahatan dan kondisi lingkungan. Penelitian ini bertujuan mengungkap pengaruh kondisi lingkungan terhadap kerawanan kejahatan di Kecamatan Sumur Bandung. Kondisi lingkungan terbagi atas batas antar ruang privat, aksesibilitas, jumlah penduduk, kondisi ekonomi, dan iklim sosial. Penelitian ini berbasis pada penelitian survei dengan menggunakan 176 responden dan margin of error 3,5 persen yang dipilih secara multistage random sampling. Data kejahatan eksiting dianalisis menggunakan KDE guna menghasilkan informasi kerawanan kejahatan. Interaksi antar variabel dianalisis menggunakan multiple linear regression dan partial correlation. Sumur Bandung memiliki kerawanan kejahatan yang lebih tinggi di bagian barat tepatnya di Kelurahan Braga dan Kelurahan Babakan Ciamis. Hasil penelitian menunjukkan kondisi lingkungan memiliki pengaruh simultan terhadap kerawanan kejahatan secara signifikan. Secara parsial, variabel iklim sosial dan jumlah penduduk tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap kerawanan kejahatan. Variabel aksesibilitas berkontribusi secara positif dan tinggi terhadap kerawanan kejahatan, sedangkan batas antar ruang privat memiliki kontribusi negatif tertinggi terhadap kejahatan. Korelasi parsial menunjukkan hubungan antar variabel bebas yang signifikan antara kondisi ekonomi dengan batas antar ruang privat, serta jumlah penduduk dengan iklim sosial. Pemodelan kerawanan kejahatan memiliki korelasi yang kuat dan signifikan terhadap kerawanan kejahatan eksisting. Kerawanan kejahatan di Sumur Bandung memiliki pola yang semakin menurun ke bagian timur menuju Kelurahan Merdeka. Oleh sebab itu, pencegahannya harus dilakukan secara terpadu dengan melibatkan aspek lingkungan.